Beranda Hukrim Kuasa Hukum Terlapor Bantah Kliennya Cekoki Air Kencing kepada Junot

Kuasa Hukum Terlapor Bantah Kliennya Cekoki Air Kencing kepada Junot

91
Kuasa hukum terlapor dugaan penganiayaan terhadap dua orang warga (Foto: Istimewa)

Atas pernyataan itu juga, kata Simon, pihaknya telah melaporkan Gusti ke Polres Karawang terkait kabar bohong yang membuat onar dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor: STTLP/B/ 1795/ IX/ 2022/ SPKT/ POLRES KARAWANG/ POLDA JAWA BARAT.

Dia juga berharap agar Kepolisian bekerja secara profesional dan jangan karena tekanan publik.

“Hari ini saya mau titip pesan untuk kepolisian beberapa waktu belakangan ini hukum terlihat tidak berwibawa oleh tekanan publik. Saya engga mau itu terjadi di Karawang. Lakukan secara normatif, periksa sebenarnya dengan cara-cara yang ditentukan, dan kami sampaikan terima kasih kepada kepolisian yang mungkin sudah lelah tapi tetap bisa konsisten dalam tracknya,” tandasnya.

Baca Juga: Peringati HUT ke-21, Partai Demokrat Karawang Gelar Turnamen Volley AHY Cup dan Jalan Santai

Dua warga Karawang, Jawa Barat diduga diculik dan dianiaya oknum pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Karawang.

Aksi penganiayaan itu viral di media sosial. Diduga keduanya dianiaya karena mengkritik di media sosial (medsos).

Dua warga itu bernama Gusti Sevta Gumilar (29) dan Zaenal Mustopa wartawan media online.

Salah satu korban Gusti juga membuat laporan ke Polres No STTLP/1749/IX/2022/SPKT. Reskrim Polres Karawang, pada Senin (19/8/2022) malam.

Baca Juga: Maria Vania Dasteran, Netizen: Primadona Desa

Berdasarkan informasi, kasus penculikan dan penganiayaan itu dialami Gusti Sevta Gumilar dan Zaenal bermula dari acara lounching klub sepakbola Persika 1951 Karawang di Stadion Singaperbangsa, Sabtu (17/9/2022) malam.

Menurut pengakuan Gusti, dia awalnya dipanggil oknum PNS itu masuk ke salah satu ruangan di stadion. Di dalam ruangan itu, oknum pejabat PNS Karawang ditemani beberapa orang dan pintu ditutup.

“Jam 12 malam itu saya sudah di ruangan. Ruangan ditutup engga boleh ada yang masuk selain orang-orang dia, pegang HP pun terbatas,” kata Gusti.

Dia melanjutkan, saat itu juga oknum PNS menekan menanyakan keberadaan Zaenal. Sambil dicekoki minuman keras dan dipaksa minum air urine hingga dipukul beberapa kali.

Baca Juga:Kelompok Pakar Walk Out Saat Bupati Cellica Pidato, Ada Apa ?

Akhirnya Zaenal datang dan dilakukan hal serupa dengan melakukan penganiayaan hingga tak sadarkan diri.

“Dari 12 malam sampai pagi, saya sadarkan diri jam 11. Dievakuasi oleh saudara saya, saya dikasih tidur di hotel tidak boleh pulang. Saya pulang setengah enam lebih minggu sore,” jelas dia.

Adapun penyebab penganiayaannya, menurut Gusti dia memang menulis status di akun facebook mengkritik acara sepakbola tersebut.

Dia mengaku harus ada yang diluruskan terkait acara lounching sepakbola tersebut. ” Saya memang menyoroti Persika namun itu sekadar kritik,” kata Gusti.