Beranda Kesehatan Inovasi AI: Deteksi Diabetes, Stroke, dan COVID-19 Melalui Analisis Warna Lidah

Inovasi AI: Deteksi Diabetes, Stroke, dan COVID-19 Melalui Analisis Warna Lidah

4
Ai deteksi diabetes
Ilustrasi Deteksi Penyakit (Foto: Istock)

beritapasundan.com – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) terus menciptakan inovasi di bidang kesehatan, salah satunya adalah kemampuan mendeteksi penyakit melalui analisis warna lidah. Lidah manusia diketahui mengandung informasi penting mengenai kondisi tubuh, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai penyakit.

Diabetes, stroke, dan COVID-19 adalah beberapa penyakit serius yang dapat dideteksi melalui analisis lidah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa AI mampu menganalisis perubahan warna, tekstur, dan pola pada lidah untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit ini secara lebih dini.

Baca juga: Gen Z: Gaya Hidup Modern yang Rentan Menyebabkan Masalah Kesehatan

Misalnya, warna lidah yang cenderung kemerahan atau kebiruan bisa menjadi indikasi masalah sirkulasi darah yang terkait dengan stroke atau diabetes. Sementara itu, lidah yang tampak pucat atau menunjukkan perubahan warna yang tidak biasa bisa menjadi tanda infeksi virus seperti COVID-19.

Proses deteksi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data gambar lidah dari ribuan pasien, yang kemudian dianalisis menggunakan algoritma AI. Algoritma ini dilatih untuk mengenali pola-pola tertentu yang sering muncul pada pasien dengan penyakit tertentu.

Setelah dilatih, AI ini dapat memberikan diagnosis awal yang akurat hanya dengan memeriksa gambar lidah pasien, memberikan kesempatan untuk intervensi medis yang lebih cepat dan tepat.

Keunggulan dari teknologi ini adalah kemampuannya untuk mendeteksi penyakit secara non-invasif dan cepat. Pasien tidak perlu menjalani tes yang rumit atau invasif, cukup dengan mengambil foto lidah menggunakan kamera ponsel, kemudian mengunggahnya ke aplikasi yang didukung AI. Hasil analisis akan diberikan dalam hitungan menit, memungkinkan deteksi dini dan perawatan yang lebih efektif.

Baca juga: Bahaya Sodium Dehydroacetate dalam Roti: Fakta dan Risiko Kesehatan

Dengan teknologi ini, diharapkan lebih banyak nyawa dapat diselamatkan melalui diagnosis dini dan pengelolaan penyakit yang lebih baik, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan. (*)