beritapasundan.com – Musim pancaroba, merupakan peralihan antara musim hujan dan musim kemarau, sering kali membawa perubahan cuaca yang ekstrem dan tidak menentu.
Pergantian ini dapat mempengaruhi kesehatan manusia, sehingga meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Berikut beberapa penyakit yang umum muncul selama musim pancaroba:
Baca juga: 3 Manfaat Racikan Kopi dengan Bubuk Cokelat, Bisa Jaga Kesehatan Jantung
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA adalah penyakit yang sering terjadi di musim pancaroba. Perubahan suhu drastis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri. Gejala ISPA termasuk batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan demam. Penting untuk menjaga kebersihan tangan dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi untuk mencegah penyebarannya.
2. Flu (Influenza)
Virus influenza menyebar dengan cepat terutama saat cuaca berubah-ubah. Gejala flu meliputi demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan. Vaksinasi flu tahunan sangat dianjurkan sebagai langkah pencegahan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit kronis.
3. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Musim pancaroba seringkali diiringi oleh peningkatan populasi nyamuk aedes aegypti, yang merupakan vektor penyebar virus dengue. Gejala DBD meliputi demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan otot, serta munculnya ruam. Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menguras tempat penampungan air, dan menggunakan kelambu atau obat nyamuk.
Baca juga: Manfaat Racikan Kopi Dicampur Kayu Manis, Terbukti Baik Untuk Tubuh
4. Tifus (Demam Tifoid)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang biasanya menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala tifus adalah demam yang berangsur-angsur meningkat, sakit kepala, lemas, nyeri perut, dan terkadang muncul ruam. Penting untuk menjaga kebersihan makanan dan air yang dikonsumsi serta memastikan sanitasi yang baik.
5. Asma dan Alergi
Perubahan cuaca yang tiba-tiba juga dapat memicu kambuhnya asma dan alergi. Peningkatan debu, polen, dan polutan di udara dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, batuk, dan bersin-bersin. Hindari pemicu alergi, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan rumah dapat membantu mencegah kambuhnya gejala.
6. Diare
Perubahan cuaca juga dapat mempengaruhi kualitas air dan makanan, yang bisa menyebabkan diare. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit. Gejalanya seperti buang air besar yang cair, mual, muntah, dan kram perut. Penting untuk menjaga kebersihan makanan dan air, serta mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
Baca juga: Segudang Manfaat Wedang Uwuh Bagi Kesehatan
Tips Mencegah Penyakit di Musim Pancaroba
- Menjaga kebersihan diri: rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Konsumsi makanan bergizi: pastikan asupan makanan seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Istirahat yang cukup: tidur yang cukup dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.
- Vaksinasi: ikuti program vaksinasi untuk mencegah penyakit seperti flu dan DBD.
- Hindari kerumunan: kurangi kontak dengan orang sakit dan hindari tempat ramai jika tidak perlu.
Dengan menjaga kesehatan dan kebersihan, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca, kita dapat meminimalkan risiko terkena penyakit di musim pancaroba. (*)