beritapasundan.com – Konsumsi protein yang memadai sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan tubuh. Namun, tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses atau kebiasaan konsumsi protein yang cukup. Berikut adalah 10 daerah dengan tingkat konsumsi protein terendah di Indonesia:
1. Nusa Tenggara Timur (NTT): NTT merupakan provinsi dengan tingkat konsumsi protein terendah. Keterbatasan akses terhadap sumber protein seperti daging, ikan, dan produk susu menjadi salah satu faktor utamanya.
2. Papua: Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, Papua masih menghadapi tantangan dalam distribusi pangan, termasuk protein hewani.
3. Nusa Tenggara Barat (NTB): Seperti NTT, NTB juga menghadapi kendala dalam akses terhadap makanan berprotein tinggi, terutama di wilayah pedesaan.
4. Maluku: Provinsi Maluku, yang terdiri dari banyak pulau kecil, memiliki kesulitan dalam logistik distribusi makanan, termasuk protein.
5. Sulawesi Barat: Di beberapa daerah di Sulawesi Barat, konsumsi protein masih rendah karena keterbatasan ekonomi dan akses pangan.
6. Kalimantan Tengah: Meskipun memiliki kekayaan alam, Kalimantan Tengah masih memiliki tingkat konsumsi protein yang rendah, terutama di daerah pedalaman.
7. Kalimantan Barat: Provinsi ini juga menghadapi tantangan dalam distribusi pangan, yang berdampak pada rendahnya konsumsi protein.
8. Sulawesi Tengah: Sebagian besar penduduk di Sulawesi Tengah masih bergantung pada sumber protein nabati daripada hewani.
9. Gorontalo: Meskipun terletak di pesisir, akses terhadap ikan dan sumber protein lainnya masih terbatas bagi sebagian masyarakat Gorontalo.
10. Aceh: Di beberapa wilayah pedalaman Aceh, konsumsi protein masih kurang memadai karena keterbatasan ekonomi dan akses.
Konsumsi protein yang rendah dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konsumsi protein. (*)