Beranda Headline Astaga! KPAD Karawang Catat Belasan Anak Dibawah Umur Terjangkit HIV

Astaga! KPAD Karawang Catat Belasan Anak Dibawah Umur Terjangkit HIV

33
HIV/AIDS (Foto: iStock)

KARAWANG- Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Karawang mencatat, data kasus kumulatif HIV dan Aids di Karawang dari tahun 2000 hingga Februari 2023 telah mencapai 2.407 penderita.

“Kasus terbaru sepanjang tahun 2023 ada 98 untuk HIV. Sampai April dari Dinas Kesehatan kasus baru ada 184 kasus,” ujar Yana Ariana, Staff Program KPAD Karawang pada Rabu, (10/5).

Yana menyebutkan, berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh pihaknya. Banyak dari penderita HIV yang mengakses (penyakit) dari luar Karawang dan banyak pula penderita yang belum ditemukan.

Baca juga: Jangan Sepelekan Penyakit ISPA, Catat Ini Tips Cegah ISPA

Kemudian, pada grafik kasus HIV berdasarkan jenis kelamin di tahun 2021 hingga 2023 ditemukan, penderita didominasi oleh kaum laki-laki.

“Tahun 2021 laki-laki ada 179 kasus, perempuan 65. Tahun 2022 terdapat lonjakan; laki-laki 269 kasus dan perempuan 145. Kemudian 2023 periode Februari, laki-laki baru ada 70 kasus dan perempuan 28 kasus,” ungkapnya.

Sedangkan klasifikasi berdasarkan umur, kasus HIV Karawang ini penderitanya didominasi umur 25 sampai 49. Dalam grafik periode 2021 hingga 2022 tercatat juga adanya lonjakan kasus berdasarkan umur.

“Paling banyak rentang usia 25-49, di 2021 mencapai 177 kasus dan di 2022 nya 288 kasus. Di bawah umur juga ada, 9 kasus di 2022 dan 3 kasus di tahun ini,” papar Yana.

Baca juga: Dinkes Karawang Sosialiasi Perda Penanggulangan TBC kepada Eleman Masyarakat

Dalam hal ini, pihaknya terus berupaya agar tingkat HIV Aids di Karawang tidak meningkat. KADP bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan layanan pengobatan dan menggandeng berbagai komunitas untuk sosialisasi penyebaran informasi seputar HIV Aids.

“Upayanya kita yaitu memberikan pengobatan dan mengedukasi. Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait bahaya HIV/Aids,” tambahnya.

Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat berisiko untuk tidak malu memeriksakan diri, karena HIV tidak bergejala. Yana juga mengajak kepada penderita positif HIV untuk terus melakukan pengobatan tanpa putus, karena sekarang pelayanan khusus HIV sudah tersedia dan terbuka luas.

“Pemberian obat sudah banyak, ada di RSUD, RSKP dan 18 Puskesmas. Ayok berobat, kita sudah membuka pelayanan seluas-luasnya,” pungkasnya.