
KARAWANG – Ratusan kurir ekspedisi Lastana Express Indonesia (Lazada Logistic) di Kabupaten Karawang melakukan aksi mogok kerja akibat belum menerima Bantuan Hari Raya (BHR) dari perusahaan.
Pada Selasa (18/3), sebanyak 158 kurir mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang untuk menyampaikan pengaduan resmi.
Koordinator aksi, Astriyanto, menegaskan bahwa para kurir hanya menuntut kepedulian dari perusahaan, terutama setelah pemerintah pusat mengumumkan bahwa pekerja seperti ojek online dan kurir berhak menerima Bantuan Hari Raya (BHR).
Baca juga:Â Pemkab Karawang Wacanakan Sanitary Landfill di TPA Jalupang Tahun 2025
“Kami sudah bekerja keras melebihi yang lain, tetapi perusahaan tidak menunjukkan kepedulian. Yang kami terima hanya bingkisan sembako,” ungkapnya kepada wartawan.
Menurutnya, tuntutan ini sangat mendesak mengingat para kurir bekerja tanpa kenal waktu, sementara upah yang diterima rata-rata masih di bawah UMR (Upah Minimum Regional).
“Kami berharap Bantuan Hari Raya (BHR) segera diberikan agar bisa membeli baju Lebaran untuk anak istri serta membayar zakat,” tambahnya.
Salah seorang kurir, Septian Teguh, mengatakan bahwa di tahun-tahun sebelumnya mereka masih bisa bertahan karena volume pengiriman paket cukup tinggi. Namun, pada tahun ini jumlah paket menurun, sehingga kondisi ekonomi para kurir semakin sulit.
Baca juga:Â DLH Karawang Akan Uji Kualitas Lingkungan di TPA Jalupang
“Karena situasi ini, kami akhirnya memutuskan untuk mogok kerja hingga perusahaan memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan kami,” tegasnya.
Para kurir berharap adanya perubahan kebijakan dari perusahaan agar hak mereka dapat terpenuhi, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri. (*)