Beranda News Kantor Damkar Karawang Jadi Tujuan Favorit Kunjungan Sekolah Anak Usia Dini

Kantor Damkar Karawang Jadi Tujuan Favorit Kunjungan Sekolah Anak Usia Dini

109
Kunjungan Tamak Kanak-Kanak ke Kantor Damkar Karawang (Foto: El)

KARAWANG- Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Yudha Brama Jaya menjadi tempat kunjungan favorit bagi instansi taman kanak-kanak di Karawang.

Sayen, ST Danton I Damkar Karawang menyebutkan, kunjungan yang dilakukan sekolah-sekolah bertujuan untuk pengenalan profesi pemadam kebakaran.

“Perlu diketahui bahwa ini bukan program kita, melainkan kunjungan studi profesi dari sekolah-sekolah,” ujarnya kepada tv berita pada Selasa, (21/2/2023).

Ia mengaku, pihaknya hampir tiap hari mendapat kunjungan studi profesi dari instansi taman kanak-kanak (TK), PAUD dan BIMBA.

Baca juga: Disdikpora Karawang Resmikan Gedung Baru, Telan Anggaran 1,6 Miliar

“Sehari kadang 2 sift, melayani 2 sekolah. Dipandu oleh tim kami, anak-anak dapat pembelajaran kelas sama praktik lapangan,” ungkapnya.

Sayen menjelaskan, anak-anak yang berkunjung diberi pengenalan (edukasi) dasar dengan penyuguhan yang tidak membosankan.

“Nonton film kartun gajah kecil pemadam api, terus dikenali alat-alat pemadam ada apa aja. Baru peragaan (praktek lapangan),” jelasnya.

Untuk praktik lapangannya, anak-anak diajari bagaimana cara memadamkan api pakai alat tradisional, modern (selang air) dan gas. Bagi Sayen, kunjungan tersebut bersifat mutualisme karena saling menguntungkan.

Baca juga: Bantu Petani Usir Tikus, DPKP Karawang Pasang Rumah Burung Hantu

“Kita jadi enggak perlu repot-repot keliling sosialisasi ke sekolah, anak-anak juga seneng,” katanya.

“Karena kunjungannya ramai, BNN sampe minta gabung, ingin menyelipkan edukasi terkait narkotika kepada anak-anak usia dini,” ungkap Sayen.

Ia juga mengkonfirmasi bahwa kunjungannya tidak berbayar. Hanya saja pihak sekolah selalu inisiatif memberi.

Menurut Sayen, tempatnya menjadi favorit karena anak-anak merasa senang, Damkar lebih banyak menyuguhkan peragaan dibanding materi.

“Mereka kan biasanya lebih bisa nyerna lewat peragaan, sosialisasi pun kita suguhkan kartun,” pungkasnya.