Beranda Headline Jangan Anggap Remeh! Ini Rasanya Sakit Kepala Akibat Hipertensi

Jangan Anggap Remeh! Ini Rasanya Sakit Kepala Akibat Hipertensi

6
Sakit kepala akibat hipertensi
Sakit Kepala (Foto: Istock)

beritapasundan.com – Sakit kepala adalah keluhan umum yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sakit kepala akibat hipertensi biasanya terasa berbeda dibandingkan dengan jenis sakit kepala biasa, seperti migrain atau tegang otot.

Pada umumnya, sakit kepala akibat hipertensi muncul ketika tekanan darah naik secara signifikan, terutama jika mencapai lebih dari 180/120 mmHg. Rasa sakitnya sering digambarkan sebagai tekanan kuat di bagian belakang kepala atau di sekitar leher. Beberapa penderita juga mengalami sensasi berdenyut atau berat, bahkan bisa disertai pandangan kabur, mual, hingga kesulitan bernapas.

Baca juga: Waspada! Makanan Sehari-Hari Ini Bisa Picu Lonjakan Kolesterol

Penting untuk diingat bahwa sakit kepala karena hipertensi merupakan sinyal bahaya. Jika diabaikan, kondisi ini bisa berkembang menjadi komplikasi serius seperti stroke atau serangan jantung.

Untuk menghentikan atau mengurangi rasa sakit ini, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Mengontrol Tekanan Darah: Minum obat sesuai resep dokter dan rutin memeriksa tekanan darah.

2. Mengurangi Stres: Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga bisa membantu menurunkan tekanan darah.

3. Hindari Makanan Pemicu: Kurangi konsumsi garam, makanan olahan, dan kafein yang bisa memicu lonjakan tekanan darah.

4. Istirahat Cukup: Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

5. Konsultasi Medis: Jika sakit kepala terus berlanjut atau memburuk, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Menelusuri Ksiti Hinggil Cirebon, Simbol Kekuasaan dan Kearifan di Keraton Kasepuhan

Dengan memahami gejala dan penyebab sakit kepala akibat hipertensi, kita bisa mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. (*)