Beranda Headline Menelusuri Ksiti Hinggil Cirebon, Simbol Kekuasaan dan Kearifan di Keraton Kasepuhan

Menelusuri Ksiti Hinggil Cirebon, Simbol Kekuasaan dan Kearifan di Keraton Kasepuhan

20
Ksiti Hinggil
Ksiti Hinggil Cirebon (Foto: Istimewa)

beritapasundan.com – Ksiti Hinggil merupakan salah satu bangunan bersejarah yang berada di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. Bangunan ini menyimpan nilai historis dan filosofis yang kuat, menjadi saksi bisu perjalanan panjang Kesultanan Cirebon dalam membangun peradaban dan tata nilai di Tanah Jawa.

Dalam bahasa Sanskerta, “Ksiti” berarti tanah atau bumi, sementara “Hinggil” berarti tinggi. Maka, Ksiti Hinggil dapat dimaknai sebagai tanah yang ditinggikan. Sesuai namanya, bangunan ini berada di tempat yang lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya. Posisi ini melambangkan kekuasaan, kewibawaan, serta kedekatan seorang pemimpin dengan Yang Maha Kuasa.

Baca juga: TMII Lampaui Target 120 Ribu Pengunjung Selama Libur Lebaran 2025

Secara historis, Ksiti Hinggil digunakan sebagai tempat raja atau sultan menyampaikan titah, menyelenggarakan upacara kenegaraan, serta berinteraksi dengan rakyatnya. Tempat ini juga sering menjadi panggung bagi berbagai pertunjukan seni dan budaya yang menggambarkan harmoni antara penguasa dan masyarakat.

Arsitektur Ksiti Hinggil kental dengan gaya Jawa klasik, dihiasi ornamen dan ukiran khas Cirebon yang penuh simbolisme. Keberadaan bangunan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya Cirebon, tetapi juga menjadi cerminan dari nilai-nilai kepemimpinan yang berakar pada kearifan lokal.

Baca juga: Karawang Raih Dua Penghargaan di Festival Dulag Istimewa 2025

Kini, Ksiti Hinggil menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Cirebon. Pengunjung dapat merasakan atmosfer sakral dan agung yang masih terjaga, sembari mempelajari warisan leluhur yang kaya akan makna. Mengunjungi Ksiti Hinggil bukan sekadar wisata sejarah, tetapi juga perjalanan batin untuk memahami nilai-nilai luhur yang membentuk jati diri bangsa. (*)