Beranda Politik Soal Dana Hibah, Garda Bangsa Karawang Nilai Bupati Tak Utamakan Kepentingan Masyarakat

Soal Dana Hibah, Garda Bangsa Karawang Nilai Bupati Tak Utamakan Kepentingan Masyarakat

272
Ketua Garda Bangsa Karawang, Ahmad Bustomi (tengah) bersama Sekretaris dan Bendahara (Foto: Istimewa)

KARAWANG- Pemberian bantuan dana hibah Pemda Karawang untuk Polda Jabar menjadi sorotan Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa)

Ketua Garda Bangsa Karawang, Ahmad Bustomi menilai pemberian dana hibah senilai 10 Miliar untuk Polda Jabar kurang elok.

Pasalnya, masih banyak permasalahan yang ada di kabupaten Karawang yang belum terselesaikan dan masih menjadi PR Bupati Karawang.

Baca juga: Pemda Karawang Gelontorkan 10 Miliar Dana Hibah untuk Polda Jabar

“Bukan tidak boleh memberi dana hibah, namun Pemda Karawang terutama Bupati harus bisa melihat banyak persoalan yang belum terselesaikan di Karawang, dari mulai jalan rusak, puluhan gedung sekolah yang ambruk, dan kalo dibuatkan rutilahu, atau Bansos untuk masyarakat miskin serta membangun program ketahanan pangan, boleh saja hibah ke Polda kalo dianggap perlu tapi mestinya jangan mencolok mata rakyat sendiri,” kata Bustomi kepada Wartawan, Rabu (8/2/2023)

Menurut Bustomi, Bupati Karawang tidak bisa melihat mana yang menjadi skala prioritas, hal itu yang menjadi kekecewaan masyarakat.

“Kalau urusan di dalam belum beres, kenapa harus beresin urusan diluar yang sudah punya dapurnya sendiri,” sesalnya.

Baca juga: Dinas PUPR Karawang Respon Keluhan Warga Terkait Jalan Rusak

Bustomi juga berandai-andai jika uang 10 miliar digunakan untuk membangun infrastruktur, semua jalanan dan gedung sekolah tidak akan ada yang rusak di Karawang.

“Kalau dibuatkan gedung sekolah, pasti udah banyak tuh, dan ga akan tuh ada lagi siswa yang ngampar di lantai, dan jalan berlubang di Karawang,” ujarnya.

Ia juga berharap Pemda Karawang tak melakukan kesalahan yang membuat masyarakat marah karena kebijakan yang kurang tepat.

Akibat kebijakan yang kurang tepat, jelas masyarakat yang paling dirugikan, yang harusnya masyarakat merasakan jalan yang bagus, anak anak bisa sekolah dengan nyaman, ini malah sebaliknya, wis sakarepmu lah,” pungkasnya.