BEPAS, PURWAKARTA – Puluhan pelajar dari beberapa sekolah yang berstatus SMP, SMA dan SMK di Purwakarta terjaring operasi Kepolisian Mapolres Purwakarta Jumat (27/9) di beberapa tempat stasiun kereta di Purwakarta.
Dari beberapa keterangan para pelajar yang terjaring pihak Kepolisian mengaku akan berangkat ke Jakarta dan Bandung untuk jalan-jalan, namun dari keterangan diduga mereka akan mengikuti parade Tauhid di Jakarta.
Angga Firgiawan Kelas 2 SMK Bina Nugraha Purwakarta Jurusan TSM mengatakan dirinya diajak oleh teman sekelas untuk ikut tabligh Akbar di Monas.
“Saya diajak, teman sekelas juga pak, katanya ke tabligh Akbar di Monas, sekalian demo RUU,”jelas Angga Jumat (27/9).
“Tadinya mau naik kereta Purwakarta bersama teman-teman lainnya ada juga teman cewek dua orang,”ujarnya.
“Teman saya yang ajak katanya sudah berangkat duluan, kami mau nyusul tapi keburu ditangkap dan dibawa ke Mapolres,”ungkapnya.
Sementara Kapolres Purwakarta AKBP Matrius dihadapan para siswa yang diringkus mengatakan jangan ikut-ikutan terlebih kepada hal yang tidak diketahui.
“Untuk apa ke Jakarta, kalian paham gak RUU, kalau tidak paham jangan ikut-ikutan,”jelas Kapolres Purwakarta AKBP Matrius dihadapan siswa.
“Lebih baik belajar, kalau ada apa-apa kan orang tua yang susah, jadi jagalah orang tua dan jaga nama baik sekolah, jangan sampai kalian jadi korban nantinya,”ujarnya.
Sedikitnya 56 pelajar dari beberapa sekolah SMP, SMA dan SMK Negeri dan Swasta diamankan di Mapolres Purwakarta setelah sebelumnya tertangkap di beberapa stasiun kereta karena diduga akan berangkat ke Monas Jakarta. (trg/dhi)
