Beranda Uncategorized Diajukan 13 Tahun yang Lalu, Wacana Pelebaran Jalan Layapan Masih Memble

Diajukan 13 Tahun yang Lalu, Wacana Pelebaran Jalan Layapan Masih Memble

101
Kondisi Jalan Layapan yang mengalami kerusakan (Foto: Istimewa)

KARAWANG- Wacana pelebaran jalan Layapan- Telagasari-Tempuran belum juga terealisasi sejak wacana itu muncul 13 tahun yang lalu.

Ketua Ikatan Kepala Desa (IKD) Tempuran H Zaenil Romli mengeluhkan bahwa kondisi jalan yang rusak sempit sering memakan korban itu sudah 13 tahun diakukan, namun sampai saat ini masih belum ada realisasi sama sekali. Bahkan pihaknya sudah bosan mengajukan di forum musrenbang.

“Jalanan layapan ini sudah 13 tahun di ajukan, kalau bicara riwayatmah sudah bosan. Ngapain selalu Musrenbang, kalau endingnya mental terus. Jadi, kalau setiap Musrenbang Pemerintah meminta ajuan dari desa dan kecamatan, kemudian yang prioritas saja tidak direalisasi, jadi lebih baik jangan ada Musrenbang, karena mubadzir, ” cetus Ketua Ikatan Kepala Desa Tempuran, H Jaenal Rojali pada saat musrenbang (16/2/2023).

Baca juga: DPRD Karawang Tanggapi Kasus Kecelakaan Ibu Hamil di Cilamaya Gegara Jalan Rusak

Hal yang serupa di sampaikan oleh masyarakat Fazriah yang berprofesi sebagai guru, Ia menyampaikan jika melewati jalanan layapan dirinya harus membawa sepeda motor yang pelan karena resiko jalan yang rusak ditambah situasi cuaca yang sering hujan tentu tambah licin.

“Saya kalau lewat jalapan pasti pelan mas. Soalnya harus pilih jalan dulu yang bagus, ditambah situasinya sering hujan, jadi lebih baik pelan,”keluh Fazriah.

Nesya (22) seorang pengendara roda dua mengeluhkan kondisi jalan yang berlubang, ia merasa jalanan kondisi kerusakan parah jalan dapat membuat pengendara motor terjatuh.

Baca juga: Jalan Rusak Kerap Makan Korban, Peradi Karawang: Pejabat Dinas Terkait Bisa Dipidana

“Sudah pasti susah lewatnya, jadi harus berhati-hati ketika melewati jalur itu,” ucap Nesya 

Hal yang serupa disamping oleh Dedi. Dedi mengatakan bahwa jalan layapan sendiri sering sekali memakan korban baik pengendara roda dua maupun roda empat disebabkan jalan yang rusak, belah sekaligus sempit.

“Padahal sudah sering banyak korban jiwa, tapi kenapa masih belum ada pelebaran padahal sudah harus pelebaran dan perbaikan,” cetus Dedi.