Beranda Headline Bro Ron Tuding Guru dengan Sebutan Maling, PGRI Karawang: Ini Sangat Menyakitkan

Bro Ron Tuding Guru dengan Sebutan Maling, PGRI Karawang: Ini Sangat Menyakitkan

60
Ketua PGRI Karawang Uyat (Foto: Samsudin)

KARAWANG – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang menyesalkan aksi konten kreator Ronald A. Sinaga atau Bro Ron yang menuding para guru sebagai maling saat mendatangi salah satu sekolah di Karawang.

Hal itu terjadi saat Ronald A. Sinaga atau dikenal Bro Ron saat mengungkap dugaan penyelewengan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di Karawang.

Alasannya, tindakan Bro Ron ketika masuk ke lingkungan sekolah dinilai arogan dan tak segan menyebut para guru sebagai maling.

Hal ini pun memicu reaksi keras dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang. Ketua PGRI Karawang, Uyat menyesalkan sikap Bro Ron yang arogan dan tidak menghargai para pendidik.

Baca juga: Presiden Prabowo Hadiri Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya

“Dia dengan sadar berkata ‘bacot lu’ kepada saya. Baru kali ini, seorang Ketua PGRI dihina seperti ini,” ujar Uyat, Rabu (12/2).

Menurutnya, istilah ‘bacot’ dalam budaya Sunda memiliki konotasi yang sangat buruk, terlebih jika diucapkan oleh seseorang yang lebih muda kepada sosok yang lebih tua.

Tak hanya itu, ucapan Bro Ron yang menuding guru adalah maling dinilai amat menyakiti hati para pendidik. Padahal, kata dia, tidak semua guru bisa dipukul rata sebagai maling.

“Saya tidak menampik bahwa bisa saja ada oknum yang bermain di ranah pendidikan, tapi tidak semua guru bisa dipukul rata dan disebut maling. Ini sangat menyakitkan,” tegasnya.

Baca juga: Peringati Harlah ke-102, Prabowo: NU Berjasa Atas Lahirnya Bangsa Indonesia

Ia menambahkan bahwa pengelolaan Dana PIP adalah tanggung jawab kepala sekolah, bukan para guru yang bertugas mengajar di kelas.
PGRI Karawang Sikapi Serius

Atas insiden ini, PGRI Karawang berencana menggelar pertemuan dengan seluruh elemen organisasi untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Kami akan membahas ini secara serius. Guru adalah pilar pendidikan yang seharusnya dihormati, bukan dihina seperti ini,” lanjut Uyat.

Sementara itu, Bro Ron belum memberikan tanggapan resmi terkait kecaman yang ia terima.
Namun, perdebatan di media sosial semakin memanas, dengan sebagian netizen mendukung aksinya dalam membongkar dugaan korupsi, sementara yang lain mengecam gaya komunikasinya yang dinilai kasar dan merendahkan para pendidik.

Kasus ini menjadi peringatan bahwa transparansi dalam pendidikan memang penting, tetapi tetap harus dilakukan dengan menghormati pihak-pihak yang terlibat. (*)