KARAWANG- Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang mencatat, serapan kerja dunia industri di Kabupaten Karawang terhitung sangat minim.
Berbanding terbalik dengan jumlah lulusan yang terus-menerus bertambah setiap tahunnya.
“Berdasarkan data yang ada di kami, yang saya susun mulai bulan Januari sejak saya menjabat, itu serapan tenaga kerja di perusahaan rata-rata hanya diangka 5 ribuan. Jadi kalau lulusan sekarang di angka 30 ribu, belum lagi lulusan kemarin, tidak mungkin semuanya bisa terserap diperusahaan,” ujar Rosmalia Dewi Kepala Disnakertrans Karawang pada Senin, (17/7).
Baca juga: Soroti Kebijakan BJB, Pengamat: Pemberlakuan Biaya Jasa Layanan Bagi Wajib Pajak Beratkan Warga
Mau tidak mau, kata Rosmalia, untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya harus menyiapkan beberapa langkah khusus agar pengangguran di Karawang dapat teratasi.
Pertama, pihaknya mengadakan program penempatan kerja. Kedua, ajakan Disnakertrans kepada masyarakat untuk perluasan kesempatan kerja ke luar negeri. Dan terakhir, pihaknya mengadakan pelatihan BLK dengan 11 jurusan tersedia.
“Jadi perlu dipahami dulu sistem serapan itu ada yang terserap dibulan pertama, kedua atau ketiga pasca pelatihan,”
Baca juga: Yayasan Rolas Sitinjak Berikan Kursi Roda Gratis untuk Warga Palumbonsari Karawang
Ia menjelaskan, sistem serapan tersebut perlu dipahami, karena digarisbawahi kembali kemampuan perusahaan rata-rata hanya menyerap 5 ribu saja.
“Saat ini yang kami rekap serapannya baru mencapai 70 persen, 20 persennya ada yang berwirausaha sendiri. Misal setelah pelatihan di BLK, mereka jadi buka cofee shop,” jelasnya.
Rosmalina berharap, masyarakat dapat mengubah mindset agar tidak selalu berpaku pada perusahaan, masih banyak peluang lain seperti berwirausaha.
“Orientasi masyarakat ini harus sedikit berubah, tidak selamanya harus perusahaan. Karena kemampuan daya serap perusahaan terbatas,” pungkasnya.