Dalam memperingati 10 Muharram 1443 H, Warga Kasuari Perumahan Cikarang Baru, Kabupaten Bekasi bergerak mengadakan kegiatan sosial untuk menyantuni anak yatim piatu dan fakir miskin di lingkungan mereka. Uang santunan didapat dari hasil iuran warga selama beberapa hari jelang pelaksanaan acara.
Di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19, semangat warga nyatanya tak ikut padam untuk saling berbagi. Kegiatan berlangsung di Masjid Nurul Islam dengan khidmat dan terlaksana secara lancar.
Ketua DKM Masjid Nurul Islam, Siswoyo menjelaskan aksi sosial ini terselenggara berkat kekompakan warga kasuari demi merayakan 10 Muharram tahun ini.
“Kita bicarakan itu di grup whatsapp. Ternyata antusias warga lumayan tinggi untuk menyisihkan harta mereka,” ungkap Siswoyo saat diwawancarai usai acara, Kamis (19/8/2021) kemarin.
Ia mengungkapkan, hasil iuran warga telah dibagikan untuk anak anak yatim piatu dan fakir miskin yang berasal dari tiga yayasan guru ngaji, Warga Kasuari dan Kampung Cibereum.
“Kami berikan kepada 68 orang. Jumlah 68 paket yang berisi uang tunai Rp.200 ribu ditambah dengan sembako,” kata Siswoyo yang juga Ketua RT 07/RW 02 ini.
Ustaz Muhajir dalam tausyiahnya menyampaikan anjuran di hari Asyura terutama pada hari kesepuluh, umat Islam dianjurkan untuk menyantuni anak-anak yatim piatu. Karena, siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim di hari Asyura (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.
“Itu menjadi dasar kami melaksanakan santunan yatim piatu dan fakir miskin tiap 10 Asyura,” jelas Ustaz Muhajir.
“Bersedekah pada dasarnya tak akan membuat kita miskin, malah bisa jadi ada banyak keberkahan dan keajaiban jika kita bersedekah. Bersedekah pun bisa menjadi bentuk syukur kita pada sang pemberi rezeki kehidupan, jangan pernah takut jatuh miskin karena bersedekah,” imbuhnya.
