KARAWANG- Aksi penurunan bendera merah putih oleh salah satu masa aksi saat demonstrasi di Gedung Rektorat Unsika menjadi sorotan publik, aksi tersebut viral di media sosial.
Dalam rekaman video tersebut, terlihat masa aksi menurunkan bendera merah putih dan menggantinya dengan almamater Unsika pada demonstrasi, Senin (17/7/2023)
Rekor Unsika, Prof. Ade Maman Suherman mengaku pihaknya belum mengetahui terkait tindakan salah satu masa aksi yang menurunkan bendera merah putih dan menggantinya dengan jas almamater Unsika.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Demo Rektor Baru, Soroti Izin AMDAL Gedung Unsika 2
“Waktu itu saya sedang ada di ruangan dan tidak tahu ya, tapi kalau pun ada dan ada bukti bisa ditindaklanjuti, karena kalau bendera merah putih itu simbol bukan simbol Unsika tapi simbol negara,” kata Prof. Ade kepada wartawan, Senin (24/7/2023)
Menurut Prof. Ade tindakan menurunkan bendera merah putih dan menggantinya dengan almamater merupakan tindakan yang tidak terpuji dan tidak bisa ditawar lagi.
“Jika memang terbukti ya harus ditindak lanjuti tidak bisa tawar-menawar lagi,” tegasnya.
Baca juga: BEM FISIP Unsika Keluhkan Fasilitas Kampus yang Tidak Memadai
Sejauh itu, kata dia, belum ada laporan masuk kepihak kampus terkait aksi penurunan bendera tersebut.
“Sejauh ini belum ada laporan masuk terkait kejadian itu, tapi konon katanya memang ada kejadian tersebut,” ujarnya.
Ia juga tak mempersoalkan terkait aksi mahasiswa yang menuntut berbagai perbaikan fasilitas maupun sistem di Kampus Unsika.
“Terkait tuntut mahasiswa ya memang itu menjadi PR kita, cuma menang prosesnya kan bertahap, misal Unsika harus punya sekian profesor itu kan ga bisa langsung dikabulkannya, tapi bertahap prosesnya,” pungkasnya.