Stok Pupuk Subsidi dan Non Subsidi di Karawang Jawab Kebutuhan Petani
PT Pupuk Indonesia mulai mempromosikan pupuk non subsidi ke para petani di Kabupaten Karawang. Promosi ini berikut fasilitas pendampingan bagi para petani yang berminat menggunakan pupuk non subsidi.
Pupuk non subsidi menjawab isu kelangkaan pupuk di Kabupaten Karawang. Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal menuturkan, selama ini isu kelangkaan pupuk terjadi karena stok pupuk bersubsidi tidak cukup memenuhi kebutuhan petani.
“Jadi kita pastikan sebetulnya tidak ada kelangkaan pupuk. Selain pupuk subsidi. Ada juga pupuk non subsidi yang harganya masih wajar. Tidak mahal. Petani yang punya kebutuhan tambahan, bisa menggunakan pupuk non subsidi tersebut,” kata Gusrizal.
Petani yang menggunakan pupuk non subsidi bakal mendapatkan program pendampingan agrisolution. Petani didampingi mulai dari budidaya, penggunaan teknologi, pendanaan dan asuransi, sampai ke jual gabah. Diharapkan dari pendampingan ini produktivitas petani naik sehingga mampu konsisten membeli pupuk non subsidi yang memang harganya di atas pupuk bersubsidi.
Gusrizal menuturkan, seluruh petani tidak akan bisa mendapat pupuk subsidi. Sebab, jumlah dan kuotanya telah ditetapkan pemerintah. Untuk mendapatkannya, petani juga perlu menempuh syarat administratif.
Berdasarkan SK Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat nomor: kep/155/tn.03.03/psp, perihal perubahan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian daerah Jawa Barat tahun 2021. Alokasi Pupuk Urea Bersubsidi di Kabupaten Karawang sebesar 48.000 ton/tahun. Jumlah ini belum mampu menutupi kebutuhan petani.
PT Pupuk Indonesia memastikan harga pupuk non subsidi masih dalam batas wajar. Tidak mahal. Target ke depan, petani bisa pelan-pelan beralih menggunakan pupuk non subsidi. Stok pupuk non subsidi sudah mulai didistribusikan ke seluruh kios di Kabupaten Karawang. (fzy)
