Beranda Headline Sebelum Berangkat ke Papua, Ini Tradisi Sakral Ala Yonif PR 305

Sebelum Berangkat ke Papua, Ini Tradisi Sakral Ala Yonif PR 305

88

BEPAS, KARAWANG– Sebanyak 450 prajurit Batalyon Para Raider Yonif 305 Kostrad mengikuti rangkaian tradisi satuan untuk melaksanakan tugas pemberangkatan operasi Pamtas Mobile RI-Papua Nugini yang direncanakan berangkat pada Minggu (11/9/2019).

Diawali dengan berjalan kaki menuju Pasir Hipis, Desa Margakarya, Kecamatan Telukjambe Barat dilanjutkan upacara disertai penciuman bendera merah putih serta bendera perang satuan yang sudah ada turun temurun dan tetap dilestarikan sampai saat ini.

Komandan Batalyon Para Raider 305 Tengkorak, Mayor Inf Fajar Akhirudin mengatakan, sebelum keberangkatan penugasan di Papua, seluruh prajurit mengikuti tradisi sakral yang turun temurun di Pasir Hipis.

Baca juga: Cek Kesiapan Pamtas RI-PNG Yonif PR 305, Pangdivif 1 Kostrad: Dekatlah dengan Rakyat

“Tugas merupakan suatu kehormatan, acara tradisi juga dimaknai sebagai rasa kecintaan terhadap satuan. Pasir Hipis adalah saksi hidup bagaimana prajurit Tengkorak dilahirkan dan bagaimana bertempur menjaga kedaulatan rakyat dari zaman dahulu kala,” ujarnya kepada Beritapasundan, Jumat(8/11/2019).

Selain itu, kata Danyonif, prajurit dalam mengemban tugas harus selalu berjiwa besar, menyatu dengan korps kecabangan lainnya. Serta selalu siap dalam penugasan, kapan dan di manapun bertugas. Dan para prajurit harus dekat dengan rakyat seperti kemanunggalan TNI dengan rakyat.

”Kita harus bangga dan senang, karena tidak bisa semua Tentara bisa diberangkatkan ke tugas operasi. Baik-baik dengan rakyat, kita mencari saudara di sana bukan untuk bertempur, tapi bukan kita takut dalam peperangan,” paparnya.

Dirinya berharap kepada 450 prajurit agar tidak pernah sombong, tidak arogan dan tetap menjaga nama satuan.

“Tetap semangat jaga diri kalian, satukan tekad dan satukan visi. Ingat selalu dari pada menyerahlebih baik mati bercermin sebagai Tengkorak,” pungkasnya. (bp)