Beranda Headline Galon AMDK Bebas BPA, Pilihan Aman dan Ramah Lingkungan

Galon AMDK Bebas BPA, Pilihan Aman dan Ramah Lingkungan

6
Galon bpa
Ilustrasi Galon BPA (Foto: Istock)

beritapasundan.com – Keamanan konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) semakin menjadi perhatian masyarakat, terutama terkait bahan yang digunakan dalam kemasan galon. Salah satu yang tengah menjadi sorotan adalah galon berbahan polikarbonat yang mengandung Bisphenol A (BPA).

Kandungan BPA pada galon ini dianggap berpotensi membahayakan kesehatan, sehingga banyak pihak mulai meninggalkan penggunaannya.

Baca juga: Pijat Refleksi: Cara Alami untuk Tubuh Sehat Tanpa Obat

Bisphenol A (BPA) adalah senyawa kimia yang sering digunakan dalam produksi plastik, termasuk polikarbonat. BPA diketahui dapat larut ke dalam air ketika terkena panas atau lama digunakan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan BPA dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti gangguan hormon dan peningkatan risiko penyakit kronis.

Merespons kekhawatiran ini, sejumlah produsen mulai beralih menggunakan bahan alternatif yang lebih aman, seperti galon berbahan PET (Polyethylene Terephthalate) atau bahan lain yang bebas BPA.

Langkah ini juga didukung oleh kampanye dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih kemasan air minum yang aman dan ramah lingkungan.

Selain keamanan, masyarakat juga mulai mempertimbangkan faktor keberlanjutan. Galon berbahan alternatif yang bebas BPA umumnya lebih mudah didaur ulang, sehingga mendukung upaya pengelolaan sampah plastik yang lebih baik.

Konsumen kini dianjurkan untuk lebih cermat dalam memilih produk AMDK dengan memperhatikan label keamanan dan sertifikasi dari badan berwenang.

Baca juga: Minuman Beralkohol Dapat Picu Kanker, Ini Fakta Ilmiahnya

Meningkatnya kesadaran akan bahaya BPA diharapkan dapat mendorong perubahan besar dalam industri AMDK.

Dengan memilih galon berbahan aman dan bebas BPA, masyarakat tidak hanya melindungi kesehatan diri, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan. (*)