Beranda Headline Dosen Fakultas Teknik Unsika Rancang Teknologi Pengupas Kelapa

Dosen Fakultas Teknik Unsika Rancang Teknologi Pengupas Kelapa

189

BEPAS, KARAWANG – Dosen Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menawarkan inovasi baru dalam membuka buah kelapa. Teknologi itu diberi nama Lattupa.

Rahmat Hidayat, dosen Fakultas Teknik Unsika menemukan inovasi ini untuk membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja para buruh pengupas kelapa.

Dirinya beserta tim membuat alat bantu kupas kelapa yang disebut Lattupa untuk membantu para pengupas buah kelapa, pedagang kelapa, dan masyarakat di Desa Mundakjaya dan Cikedung Lor Kecamatan Cikedung, Indramayu, Jawa Barat melalui program produk teknologi yang didesiminasikan ke masyarakat tahun 2019.

“Kelapa menjadi buah yang menyegarkan. Selain itu buah kelapa juga dapat mengganti ion alami tubuh. Namun manfaat dari buah kelapa yang kita nikmati dan beli dengan mudah, memiliki banyak cerita sebelum sampai pada pedagang. Perlu keberanian, keahlian, dan tidak sembarang orang mampu mengupas buah kelapa secara aman dan cepat. Seringkali pengupas buah kelapa yang piawai pun takut risiko terkena golok ataupun linggis dan cidera otot pada tubuh seusai pada saat dan seusai mengupas buah kelapa. Para pengupas buah kelapa secara tradisional biasannya hanya dibekali peralatan seadanya yakni golok, pedang dan linggis,” kata Rahmat Hidayat di sela kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan program produk teknologi yang didesiminasikan di kantor desa, beberapa waktu lalu.

Dalam kegiatan ini, masyarakat diberi pemahaman, pelatihan, penggunaan, dan perawatan Lattupa.

“Desa Mundakjaya dan Cikedung Lor Kecamatan Cikedung, Indramayu dipilih karena daerah tersebut memiliki potensi banyaknya pedagang kelapa dan buruh kupas kelapa,” kata Rahmat.

Sosialisasi dibuka oleh perangkat desa dan perwakilan dosen Unsika. Masyarakat dijelaskan bagaimana fungsi, bagian, dan perawatan Lattupa. Masyarakat juga diberi kesempatan untuk praktik menggunakan Lattupa.

“Lattupa dapat difungsikan hanya dengan menginjak lengan ayun Lattupa ke buah kelapa, dan menggerakan unit penyibak sabut kelapa. Seusai praktik mengupas buah kelapa menggunakan Lattupa, pengupaspun merasa aman, nyaman dan tidak terlalu merasakan lelahnya otot-otot tangan, dan punggung yang biasanya dirasakan dengan mengupas cara tradisional menggunakan golok tangan secara manual,” kata Rahmat.

Lattupa, sambung Rahmat, ditargetkan untuk membantu para pengupas buah kelapa terutama saat mendapatkan order mengupas di acara hajatan nikah atau khitan.

“Hajatan nikah atau khitan menargetkan untuk mengupas banyak sekali buah kelapa. Untuk membuat dodol dengan bahan baku buah kelapa, misalnya. Selain itu, Lattupa juga difungsikan untuk memudahkan siapapun yang ingin mengupas buah kelapa,” katanya.

Terakhir, Rahmat beserta jajaran mengucapkan terima kasih atas dukungan pendanaan program produk teknologi yang didesiminasikan ke masyarakat Tahun 2019 kepada Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (fzy)