Beranda News Dosen Bina Insani Bekasi Lakukan Pemberdayaan Lansia

Dosen Bina Insani Bekasi Lakukan Pemberdayaan Lansia

65

BEPAS, BEKASI – Kegiatan Pengabdiannya kepada masyarakat, para dosen kampus Bina Insani Bekasi melakukan kegiatan pemberdayaan kepada Ibu-ibu Lanjut Usia (Lansia) untuk peningkatan perekonomian melalui sosipreuneur dengan Ibu-Ibu PKK di RW 013, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Ketua Tim Pelaksana sekaligus Dosen Kampus Bina Insani Bekasi, Kristiana Widiawati menyampaikan, kegiatan pemberdayaan kepada Lansia ini dengan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan dengan tujuan membantu memberikan solusi permasalahan pada mitra, yaitu upaya meningkatkan perekonomian keluarga, melalui pemberdayaan ibu-ibu PKK dengan pendekatan pemberdayaan kelompok lansia.

“Pemberdayaan Lansia melalui kegiatan yang dimotori oleh ibu-ibu PKK dengan membangun dan mengembangkan social preneur. Kegiatan utama PKM adalah memberikan pelatihan ketrampilan sesuai kebutuhan mitra dan membantu mitra untuk berwirausaha dengan menciptakan peluang bisnis.

“Melalui social preneur, yang memberdayakan lansia di lingkungan mitra. Mitra mampu menghasilkan produk unggulan yang memberikan nilai ekonimis (Economic Value) dan dapat memenuhi kebutuhan pasar saat ini. Untuk menghasilkan produk bernilai jual, pada kegaitan pelatihan dan keterampilan diberikan pengarahan agar mampu menciptakan kualitas serta membangun branding produk yang dihasilkan. Pelatihan yang diberikan mencakup teknis produksi, menciptakan desain produk, branding kemasan produk, serta pemasaran produk,” ungkap Kristiana Widiawati kepada BERITA PASUNDAN.

Kegiatan PKM berfokus pada pemberdayaan para lansia dalam kegiatan social preneur pada bidang Makanan dan minuman serta Kerajinan wanita. Untuk bidang makanan berupa produksi kripik/emping jengkol. Bidang usaha minuman adalah produksi sirup kembang teleng. Untuk bidang keterampilan difokuskan pada kerajian berupa tas rajut, tempat tissue dan kerajinan rumah tangga lainnya yang terbuat dari barang bekas.

“Melalui pemberdayaan para lansia selain untuk meningkatkan produksi tetapi juga mampu menyelesaikan masalah sosial yang terjadi di masyarakat yaitu masalah lansia serta peningkatan perekonomian baik bagi para lansia dan juga masyarakat,” jelasnya.

Pengembangan kegiatan social preneur, merupakan salah satu kegiatan kewirausahaan yang tidak semata-mata mencari keuntungan/profit, tetapi juga memiliki dan mampu menyelesaikan masalah sosial di masyarakat. Masalah yang sosial saat ini menjadi isue terkait dengan lansia bagaimana mereka menjadi lebih produktif. Kepada mitra akan diberikan pula pelatihan motivasi kewirausahaan dan ketrampilan manajerial kewirausahaan.

“Yang didalamnya mencakup pula manajemen produksi, manajemen keuangan, akuntansi sederhana dan manajemen pemasaran. Selain pelatihan juga dilakukan pendampingan kepada para lansia dan ibu-ibu PKK, agar kegiatan social preneur di lingkungan mitra dapat berkembang dan membantu perekonomian keluarga serta masyarakat,” tuturnya.

Adapun pelaksanaannya dari bulan Januari 2019 melakukan Observasi,Koordinasi tim pelaksana untuk menyusun rencana kerja. Di Pebruari , melakukan koordinasi dengan pihak, sosialisasi dengan mitra dan banyak lagi program yang langsung turun kelapangan.

“Kami melihat, ibu–ibu Lansia di Bekasi Utara ini masih pada produktif, maka dari itu, kami tertarik mendalami pemberdayaan wirausaha untuk usaha para lansia yang ternyata masih kreatf membuat karya. hingga saat ini membuat seminar kewirausahaan kepada ibu-ibu PKK terdiri dari lansia menjadi bermanfaat dan bisa menghasilkan penghasilan dari karyanya. (ais/dhi)