BEPAS, BANDUNG – Fenomena pria menggunakan busana syar’i atau yang lebih dikenal crosshijaber memperlihatkan diri di Kota Bandung, Jawa Barat.
Menanggapi adanya fenomena tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat mengimbau kepada pengurus masjid agar lebih waspada.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (17/10/2019), mereka tidak hanya memposting aksinya di tengah para muslimah.
Para pria tersebut tidak segan menggugah fotonya lengkap dengan busana muslim syar’i dalam akun grup media sosial.
Sejumlah mahasiswi di Kota Bandung mengaku takut akan fenomena tersebut dan berharap ada tindakan pencegahan. Orang yang menggunakan pakaian syar’i kadang sulit dibedakan apakah dia pria atau wanita.
“Menurut saya sih itu mengganggu yah, apalagi mereka mainnya di masjid, di Bandung juga udah ada kan. Jadi itu mengganggu perempuan yang salat di masjid juga soalnya pakaiannya juga sama, apalagi dandanannya juga sama mirip perempuan, jadi kalau di masjid ga bisa tau, ga bisa bedain mana cewek mana cowok,” ujar mahasiswi bernama Nabila.
Sementara itu, Sekertaris MUI Jawa Barat Rafani Akhyar mengungkapkan sejauh ini MUI belum mendapat laporan mengenai fenomena crosshijaber. Namun isu tersebut sudah sangat ramai dan dikhawatirkan memiliki motif kriminal hingga seksual.
“Jadi ada fenomena seperti ini patut dipertanyakan. Karena itu MUI Jawa Barat mengimbau kepada masyarakat, terutama kepada DKM-DKM untuk mewaspadai terjadinya penyusupan laki-laki yang memakai pakaian hijab itu,” ujar Sekertaris MUI Jawa Barat Rafani Akhyar.
MUI Jawa Barat mengimbau seluruh pengurus masjid untuk waspada dan ikut menangkap pelaku crosshijaber yang meresahkan kaum hawa yang hendak melakukan ibadah. (lptn/bp)