Beranda Politik Akademisi Unsika Nilai Sistem Proporsional Tertutup Tak Relevan Diterapkan

Akademisi Unsika Nilai Sistem Proporsional Tertutup Tak Relevan Diterapkan

67

KARAWANG- Wacana penerapan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024 menjadi sorotan publik akhir-akhir ini.

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNSIKA, Dr. Eka mengungkapkan penerapan sistem proporsional tertutup tak lagi relevan diterapkan di alam demokrasi saat ini.

“Jangan mengulang sejarah yang telah terjadi, karena proporsional tertutup itu pernah diterapkan jaman orde lama dan orde baru, jika jadi diterapkan saya kira kebebasan untuk menyalurkan aspirasi, partisipasi pemilih juga akan terganggu, kata Eka, Jum’at (6/1/2023)

Baca juga: Pendi Anwar Sebut Sistem Proporsional Tertutup Khianati Cita-Cita Reformasi

Eka juga menambahkan jika ditilik dari sejarah penerapan proporsional tertutup di masa orde baru hanya akan meningkatkan power eksekutif dan dominasi kekuasaan.

Tak sampai disitu, menurut Eka Proposional tertutup juga diterapkan pada orde baru yang menimbulkan hegemoni politik.

“Jadi adanya kekuasaan salah satu partai politik yang tak memilik banyak kompetitor, artinya hanya beberapa parpol saja yang mendominasi, dan terjadilah hegemoni partai politik pada orde baru, ini dampak dari proporsional tertutup,” jelasnya.

Baca juga: Fraksi Partai Gerindra Jabar: Proporsional Tertutup Ciptakan Oligarki dan Budaya ABS

Wacana proporsional tertutup, lanjut Eka, tidak relevan diterapkan saat ini dan memiliki banyak mudharat ketimbang manfaatnya.

“Sistem ini banyak mudharatnya dan tidak relevan terhadap tuntutan demokrasi yang menitikberatkan pada partisipasi publik dalam menyalurkan hak pilihnya,” pungkasnya.