BEPAS, KARAWANG – Tak bergemingnya para Anggota DPRD Kabupaten Karawang khususnya Komisi IV bidang pendidikan terkait maraknya berbagai pungutan di sekolah-sekolah disesalkan banyak pihak.
Pasalnya, memberikan pendidikan gratis kepada masyarakat merupakan bagian dari janji politik pemerintahan Cellica – Jimmy, dimana seharusnya sebagai yang mewakili rakyat di Parlemen, para anggota DPRD ini benar- benar menjalankan fungsi pengawasannya terhadap kinerja eksekutif khususnya dibidang pendidikan.
Kekesalan pun dilontarkan seorang tokoh masyarakat Asep Agustian. SH. MH, yang juga seorang pengamat Politik dan Pemerintahan di Kabupaten Karawang.
Asep mempertanyakan pendidikan gratis yang dijanjikan pemerintah, sekaligus peran wakil rakyat sendiri dalam keberpihakannya kepada masyarakat Karawang.
Sementara di satu sisi sekolah-sekolah dengan bebasnya diduga melakukan berbagai pungutan kepada orang tua murid mulai dari Buku cetak, LKS, uang bangunan, uang komputer, uang seragam, pungutan uang qurban dan lainnya.
“Mana pendidikan gratis yang dijanjikan, lalu kita punya wakil rakyat, kemana dewannya gimana kerjanya?,” kata Asep menyesalkan.
Dikatakan Asep, fungsi seorang anggota dewan seharusnya adalah menjadi jembatan antara masyarakat dengan eksekutif. Memperjuangkan apa yang menjadi kepentingan masyarakat yang diwakilinya di kursi empuk parlemen.
Jika kemudian banyak masyarakat kecil yang menjerit karena mahalnya biaya pendidikan saat ini, para wakil rakyat ini seharusnya turun ke sekolah-sekolah dan melihat langsung bagaimana sebenarnya kondisi dilapangan.
“Sementara mereka hanya sibuk melakukan kunjungan kerja,” kata Asep.
Asep juga heran, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang seolah tidak memiliki rasa keberpihakan terhadap rakyatnya, padahal Ada Bupati dan Wakilnya, Anggota DPRD juga Dinas Pendidikan yang dengan janji-janjinya akan memberikan pendidikan gratis.
“Wakil rakyat pada kemana, kenapa diam saja, Tidur atau mandul. Saya tantang wakil rakyat ini untuk segera menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini, duduk dong bersama Disdik cari solusi ya agar jangan sampai ada anak-anak kita yang tidak bisa sekolah, karena orang tua mereka tidak mampu membiayai,” pungkasnya. (nna/kie)