KARAWANG – Pantai Tanjung Pakis yang terletak di Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi objek 67 alam yang berkontribusi paling besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata. Mengungguli destinasi lain seperti Curug Cigentis, Curug Sanggabuana, Pantai Sedari, dan Samudra Baru, pantai ini terus menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Kemitraan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang, Asep Supriadi, menyebutkan bahwa Pantai Tanjung Pakis menjadi penyumbang utama PAD di sektor wisata alam. Popularitas pantai ini mampu mendorong pendapatan daerah hingga mencapai Rp150 juta per tahun.
“Pantai Pakisjaya sejauh ini menjadi penyumbang PAD terbesar dari sektor destinasi wisata alam di Karawang, berkat jumlah pengunjung yang lebih tinggi dibandingkan objek wisata lain,” ujar Asep pada Senin, 19 Agustus 2024.
Baca juga: Parade Kostum Adat dan Jalan Santai Meriahkan HUT RI ke-79 di SDN Cilamaya III
Keberhasilan Pantai Tanjung Pakis dalam menarik wisatawan tidak lepas dari faktor geografis yang strategis. Lokasinya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bekasi menjadikan pantai ini destinasi favorit, terutama bagi wisatawan yang datang dengan kendaraan berpelat nomor B.
Meskipun demikian, Asep menyatakan bahwa Disparbud Karawang belum mampu memenuhi target PAD sebesar Rp500 juta per tahun yang ditetapkan pemerintah daerah. Pada tahun sebelumnya, pencapaian PAD dari sektor pariwisata hanya mencapai Rp300 juta. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah tidak dimasukkannya pendapatan dari tempat makan di area wisata ke dalam perhitungan PAD.
“Target Rp500 juta per tahun belum tercapai. Tahun lalu, kami hanya mampu mencapai Rp300 juta karena pendapatan dari tempat makan di lokasi wisata belum dihitung sebagai bagian dari PAD pariwisata,” jelas Asep.
Baca juga: Karawang Gelar Upacara Peringatan HUT RI ke-79, Bupati Ajak Warga Berkontribusi bagi Bangsa
Untuk meningkatkan kontribusi Pantai Tanjung Pakis terhadap PAD, Disparbud Karawang terus berupaya memberikan sosialisasi serta pelatihan kepada sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata agar kualitas pengelolaan dapat semakin baik. Asep menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong optimalisasi pengelolaan destinasi wisata demi mencapai target PAD yang lebih tinggi di masa mendatang.
“Kami terus memberikan pembekalan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan wisata, sehingga target PAD yang ditetapkan bisa tercapai,” tutup Asep. (*)