KARAWANG – Seorang balita berusia 3 tahun di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, menderita kelainan bawaan langka berupa tidak memiliki anus atau atresia. Anak bernama Abizar Algifari ini hanya bisa buang air besar melalui lubang di perut yang terhubung dengan kantong kolostomi.
Kelainan ini telah dialami Abizar sejak lahir. Imas, ibu dari Abizar, menjelaskan bahwa anaknya membutuhkan operasi agar sistem pencernaannya dapat berjalan normal. Namun, keterbatasan biaya menjadi penghalang utama keluarga ini.
Baca juga: Kemenag Karawang Fasilitasi Sertifikasi Halal Gratis Melebihi Target
“Alhamdulillah anak saya sehat, tapi kami terkendala biaya untuk operasinya,” ungkap Imas saat ditemui, Jumat (6/12/2024).
Sehari-hari, perut Abizar dibalut dengan kain untuk menjaga kebersihan kantong kolostomi. Imas mengatakan, kondisi ini semakin sulit karena anaknya yang semakin aktif membuat perawatan menjadi lebih rumit.
“Kami sudah dua kali kontrol ke RSUD Karawang. Kami ingin segera operasi, tapi biaya sehari-hari saja sulit, apalagi biaya operasinya. Kami juga terkendala transportasi ke rumah sakit karena jaraknya cukup jauh,” tambahnya.
Ardi, ayah Abizar, bekerja sebagai pemulung. Penghasilan yang tak seberapa membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan, termasuk membeli kantong kolostomi. Imas berharap ada bantuan dari pemerintah atau pihak dermawan agar anak keempatnya ini dapat menjalani operasi yang sangat dibutuhkan.
Baca juga: Sambut Nataru, PLN UP3 Karawang Pastikan Infrastruktur Pengisian Kendaraan Listrik Prima
“Untuk membeli kantong kolostomi saja kami kesulitan, apalagi operasi. Kami sangat berharap ada bantuan agar anak kami bisa hidup lebih layak,” tutupnya dengan penuh harap. (*)