Beranda Headline BPBD Karawang Imbau Warga di 5 Kecamatan Ini untuk Waspada Dampak Iklim...

BPBD Karawang Imbau Warga di 5 Kecamatan Ini untuk Waspada Dampak Iklim El Nino

23
Pemberian air bersih di pelosok Karawang yang terdampak iklim El Nino(Foto: Ist)

KARAWANG- Sebanyak 5 Kecamatan di Kabupaten Karawang diperkirakan akan terdampak kekeringan karena iklim el nino.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Mahpudin mengatakan, terakhir kali updatean rilis dari BMKG, iklim el nino diperkirakan membawa dampak kekeringan di wilayah Indonesia kisaran bulan Juli sampai dengan Oktober 2023.

“Ini menjadi pemicu kita untuk tetap waspada dan menjaga kesiapsiagaan menghadapi kemarau yang mungkin agak panjang,” ujarnya saat diwawancarai pada Selasa, (20/6).

Baca juga: Hadapi Iklim El Nino, Dinkes Karawang Minta Warga Waspada Demam Berdarah

Mahpudin menyebutkan, setidaknya ada 5 Kecamatan di Kabupaten Karawang yang berpotensi rentan terkena kekerasan, yakni; Tegalwaru, Telukjambe Barat, Ciampel, Pangkalan dan Pakisjaya.

“Di selatan kecamatan Tegalwaru biasanya 2 desa disana Kutalanggeng dan Cintalanggeng. Kemudian daerah Pangkalan di Desa Jatilaksana, Kecamatan Telukjambe Barat di Desa Wanajaya, Wanakerta dan sekitarnya. Ada juga di Kecamatan Ciampel di Desa Cibenda, kalau di Utara ada Kecamatan Pakisjaya,” ujarnya.

Lanjut Mahpudin, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai yaitu sumur yang sudah kering bawah tanahnya, pemukiman dan kekeringan sawah.

Baca juga: DPKP Karawang Siapkan Skenario Hadapi Iklim El Nino

Oleh karena itu, salah satu upaya yang terus pihaknya lakukan hingga saat ini adalah mencari sumber mata air dan mendistribusikan air kepada masyarakat setempat.

“Alhamdulillah masih ada beberapa mata air seperti sungai Ciguraweh, itu dijadikan bahan baku untuk Pamsimas desa Wargasetra yang mengalir juga di Desa Cigunungsari. Disekitar Kutamaneh masih ada sumber air dari Cipanunda. Desa Cintawargi juga ada sumber mata air. Saya agak was-was itu desa Kutalanggeng masih memerlukan pasokan air bersih,” lanjutnya.

Sementara itu, secara administratif saat ini wilayah yang sudah mengalami kekeringan adalah daerah Cibenda Desa Parungmulya Ciampel. Dalam hal ini BPBD telah mendistribusikan 8 tanki air bersih untuk kurang lebih 1.200 masyarakat.

Baca juga: Sebanyak 900 Hektar Sawah di Pakisjaya Alami Kekeringan

“Upaya selain mencari mata air, kami mendistribusikan air meskipun sifatnya bukan solusi permanen. Kami mendorong, 5 kecamatan tadi pasokan airnya harus terpenuhi,” ujar Mahpudin.

“Kami harap tidak hanya BPBD saja, tapi dinas lain yang memiliki kapasitas serupa dan sumber daya seperti kendaraan yang bisa membantu keperluan warga, kenapa tidak untuk sama-sama membantu,” tutupnya.