KARAWANG – Sebanyak 264 fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik, telah menyediakan layanan untuk penanganan tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Karawang. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Karawang, Yayuk Sri Rahayu, dalam wawancaranya pada Kamis, 12 September 2024.
Menurut Yayuk, penderita TBC harus menjalani pengobatan dengan durasi minimal enam bulan hingga maksimal dua tahun, tergantung jenis dan tingkat keparahan penyakitnya. “Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru-paru, tulang belakang, kulit, hingga otak. Penyakit ini menyebar melalui udara dari batuk atau bersin penderita TB,” jelasnya.
Baca juga: Sederet Prestasi Gemilang Kabupaten Karawang di Bawah Kepemimpinan Aep Syaepuloh
Untuk menghadapi tingginya angka kasus TB di Karawang, Dinas Kesehatan telah memprioritaskan ketersediaan fasilitas pengobatan yang tersebar di 264 lokasi. Dari jumlah tersebut, dua rumah sakit, yakni RSUD Karawang dan RSUD Jatisari, telah mampu menangani kasus TB-Resisten Obat (TB-RO). Sementara itu, 50 puskesmas di Karawang sudah menyediakan layanan pengobatan TB, termasuk lima puskesmas yang siap memulai inisiasi pengobatan TB-RO, yaitu Puskesmas Loji, Telukjambe, Cikampek, Telagasari, dan Rengasdengklok.
Selain itu, Dinas Kesehatan Karawang juga telah bekerja sama dengan 107 klinik untuk menyediakan layanan pemeriksaan dan pengobatan TB. “Masyarakat bisa memanfaatkan klinik terdekat untuk memeriksakan diri terkait TB,” tambah Yayuk.
Kabupaten Karawang juga memiliki fasilitas Tes Cepat Molekuler (TCM) di RSUD Karawang, RSUD Jatisari, dan enam puskesmas lainnya, serta 16 laboratorium rujukan mikroskopis yang digunakan untuk memantau perkembangan pengobatan pasien TB.
Yayuk menekankan pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan agar pasien TB dapat sembuh total. “Pengobatan ini gratis, dan kami mengajak masyarakat untuk bekerjasama dalam upaya mengeliminasi TB di Karawang,” pungkasnya. (*)