Beranda Headline 20 Warga Binaan Lapas Kelas IIA Karawang Dapat Pelatihan Stainless Steel

20 Warga Binaan Lapas Kelas IIA Karawang Dapat Pelatihan Stainless Steel

3
Warga binaan
Warga binaan di Lapas Kelas IIA Karawang mendapatkan pelatihan stainless steel, diajari membuat karya berupa alat-alat dapur (Foto: Istimewa/net.)

KARAWANG – Warga binaan di Lapas Kelas IIA Karawang mendapatkan pelatihan stainless steel, diajari membuat karya berupa alat-alat dapur.

Kepala Lapas Kelas IIA Karawang, Christo Toar menyampaikan, program ini dilaksanakan 2x dalam 1 tahun. Satu kali pelatihan, digelar selama 5 hari dan diikuti oleh peserta sebanyak 20 orang.

“Ada 20 orang warga binaan yang kami latih supaya ketika keluar nanti punya skill cara mengelas stainless,” ujarnya saat diwawancarai pada Sabtu, 20 April 2024.

Baca juga: Bupati Aep Sampaikan LKPJ di Rapat Paripurna DPRD Karawang

Ia menjelaskan, selain dilatih stainless steel, para warga binaan juga diarahkan untuk mengubah dapur di lapas menjadi bersih dan sesuai dengan standar yang dipasang oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

“Saya mengubah dapur tersebut untuk syarat khusus, salah satunya dengan mengubah meja dan alat dapur menggunakan stainless steel,” jelasnya.

Kalapas memaparkan, hasil yang berhasil dibuat oleh para warga binaan antara lain adalah meja dan lemari dapur.

Kedepan, pihaknya berencana menjadikan karya stainless steel warga binaan menjadi barang produktif yang bisa dipasarkan secara luas.

“Untuk dijual belum, tapi untuk pemasaran kami siap untuk beberapa model. Kami belum ada tools atau alat khusus untuk pemesanan, tapi kalau masyarakat ingin pesan bisa datang langsung ke galeri kami,” paparnya.

Di samping itu, ia mengungkapkan, anggaran yang digunakan untuk 2x pelatihan stainless steel di tahun ini adalah Rp30 juta. Anggaran tersebut dialokasikan untuk membeli bahan baku, honor pelatih dan juga pajak.

Baca juga: Bupati Aep Apresiasi, Minta Ratusan Aktivis Bantu Bangun Karawang

“Anggaran ini hanya bisa digunakan untuk 2x pemakaian, pertama di bulan Februari dan kedua akan kami manfaatkan di bukan Agustus,” katanya.

Ia berharap, pelatihan ini bisa bermanfaat bagi warga binaan, agar ketika keluar lapas bisa menjalankan kehidupan yang baik dan lebih produktif.

“Negara sangat mendukung warga binaannya agar bisa mengikuti pelatihan dalam lapas. Ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka memiliki skill untuk memenuhi hidup mereka. Ketika hidup terpenuhi, maka mereka tidak akan melakukan tindak pidana lagi,” pungkasnya. (*)