
Brisma Unsika berhasil meraih prestasi teknik sekaligus memperoleh hibah internasional dari Pemerintah Amerika Serikat melalui program YSEALI (Foto: Istimewa)
KARAWANG – Inovasi membanggakan kembali datang dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Tim Briket Sekam Beraroma (Brisma) berhasil meraih prestasi teknik sekaligus memperoleh hibah internasional dari Pemerintah Amerika Serikat melalui program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI).
Ketua Tim Brisma Unsika, Ikhwanussafa Sadidan, S.Pt., M.Sc., menjelaskan bahwa YSEALI merupakan program yang mendukung pengembangan potensi pemuda-pemudi Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan memberikan dana hibah untuk berbagai inovasi berdampak sosial.
“Tim kami yang terdiri dari dosen dan mahasiswa menerima hibah sebesar 8.000 USD dari skema pengembangan komunitas atau community development,” ujarnya, Selasa, 15 April 2025.
Baca juga: Menuju Kota Cikampek: Usulan Pemekaran 7 Kecamatan Karawang Kembali Bergulir
Proposal yang diajukan bertajuk Transforming Rice Husk Into Aromatic Briquette atau Transformasi Sekam Padi Menjadi Briket Beraroma. Dalam program ini, tim Brisma Unsika juga menggandeng para petani untuk manajemen limbah sekam padi yang selama ini hanya dibakar dan menyebabkan polusi udara serta limbah air.
“Sekarang sekam kami ubah menjadi produk bernilai ekonomis, yang bisa menjadi penghasilan tambahan bagi petani,” kata Sadidan.
Briket Sekam Beraroma ini memiliki keunikan karena akan mengeluarkan aroma harum, seperti kayu manis dan kayu putih saat dibakar. Produk ini telah melalui uji coba awal di Universitas Padjadjaran (UNPAD).
“Pengujian aroma sementara masih dua jenis, dan kami menggunakan alat yang sederhana. Sekam disangrai hingga hitam, kemudian ditumbuk atau diblender, lalu dicampur tepung tapioka hingga halus, sebelum akhirnya dikeringkan di bawah sinar matahari atau oven,” jelasnya.
Ide pembuatan briket sekam beraroma ini bermula dari proyek yang sempat ditolak dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). “Kami sempat kecewa karena tidak lolos PKM, tapi dari situ justru ide ini kami kembangkan lebih jauh,” kenangnya.
Baca juga: KDM Bakal Gunakan Hasil Pajak Kendaraan Bermotor untuk Peningkatan Infrastruktur Jalan
Field Coordinator, Fawzy Muhammad Bayfurqon, S.P., M.P., menambahkan bahwa selain berdampak ekonomis, inovasi briket sekam beraroma ini juga membawa manfaat lingkungan.
“Sekam yang selama ini dianggap limbah, kini bisa dimanfaatkan menjadi produk yang menguntungkan secara ekonomi dan ramah lingkungan,” tuturnya. (*)