Beranda News Pengunaan Pestisida Berlebih Ancam Ekosistem Sawah, Dinas Pertanian: Petani untuk Back To...

Pengunaan Pestisida Berlebih Ancam Ekosistem Sawah, Dinas Pertanian: Petani untuk Back To Nature

956

KARAWANG, BEPAS – Pestisida nampaknya sudah menjadi kawan dekat para Petani dalam membasmi hama ataupun meningkatkan produktivitas hasil panen, namun sayangnya di balik penggunaan pestisida mengancam ekosistem di Sawah.

Kasi Perlindungan Tanaman Padi dan Palawija Dinas Pertanian Karawang, Yuyu Yudaswara mengungkapkan penggunaan pestisida secara berlebih mengancam ekosistem di sawah.

“Banyak ekosistem di sawah yang terancam akibat dari penggunaan pestisida, seperti Ular, Cacing tanah, burung hantu ini mengakibatkan tidak seimbangnya ekosistem sehingga hama makin banyak dan tidak terkendali, contohnya tikus, jika ekosistem masih terjaga tikus dalam rangkai makanan merupakan mangsa dari Ular dan Burung Hantu, karena ular sama Burung Hantunya sedikit jadi tikus pun semakin merebak di sawah”, kata Yuyu.

Yuyu juga menghimbau kepada para Petani untuk Back To Nature, karena tidak semua hama harus di basmi dengan pestisida.

“Kita juga sekarang lagi melakukan karantina Burung Hantu, dan menyediakan rubuha (rumah burung hantu) sebanyak 35 rubuha.

Ini sudah di lakukan oleh para petani di Kecamatan Majalaya, Desa Pasir Mulya, hal ini dilakukan karena populasi Burung Hantu semakin sedikit, kita tahu burung hantu ini cari makannya malam hari begitu pun tikus sama di malam hari, jadi ini ketemu siklus rantai makanannya,” ujarnya.

Yuyu juga tidak menapikan untuk penggunaan pestisida memang sangat membantu petani baik dalam membunuh hama maupun meningkatkan produktivitas hasil panen.

“Boleh saja penggunaan pestisida itu, asal digunakan untuk membunuh hama-hama yang sulit di basmi secara alamiah, contohnya hama wereng, itu harus pake pestisida kalau enggak, habis nanti tanaman Padinya”, pungkasnya.

Saat ditanya mengenai mekanisasi pertanian yang lebih modern, Pihak Dinas Pertanian juga saat ini sedang mengupayakan pengadaan mesin-mesin untuk pertanian yang lebih modern, namun menurut Yuyu, hal itu bisa dilakukan asal kondisi tanah pertanian kita sudah siap.

“Masih perlu waktu untuk melakukan modernisasi dunia pertanian kita ini, apalagi kondisi lahan pertanian kita masih belum di tata dengan baik yang memungkinkan alat berat bisa masuk ke sawah. Semunya bertahap, untuk para petani ayo kita lakukan kegiatan back to alam, dan untuk penggunaan pestisida baiknya di konsultasikan dengan kelompok tani”, tutupnya. (Ddi/dhi)