Beranda Headline Penderita HIV dan AIDS di Karawang Meningkat, Kasus Homoseksual Tertinggi

Penderita HIV dan AIDS di Karawang Meningkat, Kasus Homoseksual Tertinggi

11
Hiv dan aids
Ilustrasi HIV dan AIDS (Foto: net.)

KARAWANG – Jumlah penderita HIV dan Aids di Kabupaten Karawang hingga April 2024 terakumulasi sudah mencapai 3.225 kasus.

Staff Program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Karawang, Yana Aryana menyebutkan, data tersebut terakumulasi sejak tahun 2000.

“Update data terbaru, hingga April 2024 jumlah kasus HIV dan Aids di Karawang sebanyak 323 kasus,” ujarnya saat diwawancarai pada Kamis, 11 Juli 2024.

Baca juga: KPA Karawang Catat, Tingkat Kasus HIV di Kalangan Laki-laki Meningkat

Yana memaparkan, rincian dari 323 kasus berdasarkan jenis kelamin antara lain; 229 kasus laki-laki dan 94 kasus perempuan.

Sedangkan berdasar golongan umur, paling banyak pengidap berada di usia 25-49 tahun mencapai 226 kasus.

“Di bawah 4 tahun ada 4 kasus, 5-14 tahun ada 7 kasus, 15-19 tahun ada 15 kasus, 20-24 ada 49 kasus, 25-49 ada 226 kasus dan lebih dari 50 tahun ada 22 kasus,” ungkapnya.

Sementara, karakteristik kasus baru HIV dan Aids berdasarkan faktor risiko paling banyak penyebarannya oleh kalangan Lelaki Suka Lelaki (LSL) jumlahnya mencapai 91 kasus.

Kemudian populasi umum yang belum diketahui penyebabnya menempati posisi kedua dengan penyebaran 86 kasus.

Ketiga, pasangan pria berisiko tinggi (pas risti) mencapai 38 kasus. Sisanya berada di angka kurang dari 38 dengan kategori pengguna narkoba suntik 1 kasus, pelanggan ps 24 kasus, waria 3 kasus, wps 11 kasus, TB 37 kasus, anak odhiv 10 kasus, pasangan odhiv 5 kasus, bumil 14 kasus, calon pengantin 2 kasus dan IMS 1 kasus.

Baca juga: Pimpin KNPI Pakisjaya, Mulyana Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan

“Sekarang itu trennya yang tinggi homoseksual, bisa dilihat LSL yang menempati posisi pertama dalam dominasi penyebaran. Tapi perlu diwaspadai, di tahun ini bahkan ada temuan calon pengantin yang positif. Maka kedepan, harusnya pengadilan agama harus mengecek pasangan yang hendak menikah, jangan sampai ada penyebaran dari situ,” pungkasnya. (*)