beritapasundan.com – Kini racikan kopi banyak ragamnya. Sebut saja dirty chai dan dirty matcha. Keduanya memiliki karakteristik berbeda. Soal rasa, manakah yang lebih enak?
Selain racikan klasik, kopi juga memiliki banyak kreasi baru. Campuran berbagai macam bahan membuat rasa kopi jadi lebih unik dan nikmat.
Dilansir dari Mashed (6/5), ada racikan kopi bernama Dirty Chai dan Dirty Matcha. Dinamakan ‘dirty’ karena memiliki tampilan yang terlihat ‘kotor’.
Baca juga:Â
Padahal tampilan ‘kotor’ itu karena ada warna cokelat dari kopinya. Meski mengandung unsur nama yang sama, racikannya jauh berbeda.
Lantas, seperti apa racikan yang membedakan dari 2 minuman kopi ini? Keduanya sama-sama mengandung kafein, bisa disajikan panas maupun dingin. Perbedaannya ada pada campuran selain espresso.
Keduanya Dibuat dari Campuran Kopi dan Teh
Ternyata, kedua racikan kopi ini masing-masing dicampurkan teh. Namun, jenis teh yang digunakan berbeda.
Chai merupakan minuman panas dari India yang artinya teh. Teh yang digunakan yaitu teh hitam dengan campuran rempah-rempah aromatik dan pedas.
Sedangkan, matcha memiliki rasa yang lebih ringan dan bersahaja. Matcha biasanya diracik menggunakan susu saja, tapi kini ada yang dicampurkan espresso.
Campuran kopi dan teh ini sebenarnya agak tak biasa. Namun, banyak juga orang yang menyukai kombinasi antara espresso dan teh.
Dirty Chai
Dirty Chai ternyata sudah lama dikreasikan. Minuman ini merupakan kreasi tak disengaja dari seorang barista asal Inggris tahun 90-an. Ia melakukan kesalahan dengan menuangkan segelas espresso ke dalam chai latte.
Dirty chai memiliki rasa yang unik. Espresso yang pahitnya kuat bertemu dengan aromatik teh ‘berbumbu’ rempah. Rempah yang digunakan biasanya berupa kayu manis, kapulaga, adas, cengkeh, dan lainnya.
Tak hanya teh rempah saja, tapi juga ditambahkan susu dan gula. Chai ini lalu disajikan dengan cara menuangkannya bolak-balik dari gelas ke gelas hingga berbusa.
Bisa juga menambahkan lagi bubuk kayu manis kalau ingin rasa yang lebih kuat. Perlu dicatat bahwa dirty chai mengandung lebih banyak kafein dari latte biasa. Sekitar 47 mg kafein dari teh hitam, dan 63 mg kafein dari 1 shot espresso.
Dirty Matcha
Asal muasal dirty matcha ternyata juga belum diketahui sepenuhnya. Mungkin berasal dari Jepang atau produk pesanan Starbucks yang kreatif.
Terlepas apapun itu, minuman ini telah menjadi tren beberapa tahun terakhir. Menu dirty matcha juga banyak ditemui di beberapa kafe Jakarta.
Seperti dirty chai, pada akhir penyajian dituangkan 1 shot espresso ke dalam racikan matcha latte. Tampilannya sangat cantik, karena ada kombinasi warna hijau yang cantik.
Susu menyatukan matcha dan espresso untuk menciptakan rasa lembut, meski masih terasa pahit yang kuat ketika menyesapnya. Bagi mereka yang tak menyukai rasa pahit pada racikan kopi, menu satu ini bukan yang disarankan.
Kandungan kafein dirty matcha juga terbilang tinggi. Karena matcha terbuat dari bubuk daun teh hijau, kandungan kafeinnya lebih kuat dibandingkan jenis teh hijau lainnya.
Jumlahnya sekitar 76 mg – 178 mg kafein per cangkir matcha. Belum lagi jika ditambahkan jumlah kafein espresso. (*)