Beranda Headline Kualitas Udara Buruk, Kasus ISPA di Jabodetabek Capai 200 Ribu Kasus Perbulan

Kualitas Udara Buruk, Kasus ISPA di Jabodetabek Capai 200 Ribu Kasus Perbulan

45
JAKARTA - Indonesia. April 24, 2019: Aerial view of skyscrapers with air pollution at morning time in Jakarta city

KARAWANG- Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat, kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) belakangan ini meningkat di wilayah Jabodetabek lantaran buruknya kualitas udara.

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi menyebutkan, polusi udara saat ini sedang meningkat khususnya di wilayah Jabodetabek termasuk Karawang.

Berdasarkan perhitungan IQAir per Jum’at (1/9) pukul 08.00 WIB, Karawang menempati posisi pertama di Jawa Barat dengan indeks udara 178 yang statusnya very unhealty (sangat tidak sehat).

Baca juga: Sumbang Polusi Udara, Operasional Pabrik Kertas di Karawang Terancam Diberhentikan Permanen

“Polusi udah (berkaitan dengan ISPA) pasti sangat berpengaruh dan data kita juta menunjukan ISPAnya naik terus,” ujarnya saat diwawancarai di PT Chan Shin Karawang pada Senin, (4/9).

Maria menjelaskan, ada 3 sumber utama yang menjadi penyebab buruknya kualitas udara akhir-akhir ini, yaitu; kendaraan (mengurangi uji emisi), pembakaran karbon baik dari perusahaan maupun konstruksi dan debu.

Oleh karena itu, ia menyarankan kepada masyarakat khususnya di wilayah yang terpapar polusi udara untuk mulai bersepeda agar mengurangi mobilitas kendaraan (berasap) dan mengurangi karbon.

“ISPA kita lihat trendnya naik terus. Datanya saya tidak hapal tapi kemarin pak Menkes sudah presentasi di depan presiden. Jadi, lebih baik pakai sepeda untuk mengurangi karbon,” jelasnya.

Baca juga: Duh! Pembakaran Kapur di Loji Jadi Penyebab Polusi Buruk di Jakarta

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu pernah menyebutkan, di tahun 2023 ini kasus ISPA wilayah Jabodetabek tercatat bisa mencapai 200 ribu perbulan.

Hal ini ia sampaikan saat konferensi pers Kemenkes RI pada Senin, (28/8) lalu.

“Seperti yang kita tahu di wilayah Jabodetabek terjadi peningkatan masalah polusi udara. Seiring dengan itu, data kami dari surveilans penyakit menunjukkan adanya peningkatan kasus ISPA yang dilaporkan di puskesmas maupun rumah sakit di Jabodetabek,” terangnya.

“Perbulan rata-rata di atas 200 ribu kasus,” pungkasnya.