Beranda News Sambut HUT RI ke-78, PWI Karawang Gelar Seminar Kupas Peristiwa Rengasdengklok

Sambut HUT RI ke-78, PWI Karawang Gelar Seminar Kupas Peristiwa Rengasdengklok

64
PWI Karawang Gelar Seminar Kebulatan Tekad Rengasdengklok di Mercure Hotel (Foto: Ist)

KARAWANG- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Karawang menggelar seminar sejarah napak tilas kebulatan tekad Rengasdengklok 16 Agustus 1945

Seminar ini mengusung tema Meluruskan Peristiwa Rengasdengklok (Menolak Penculikan Soekarno) digelar di Hotel Mercure pada Selasa, (8/8).

Sejarawan, Airlangga Pribadi K salah satu pemateri menjelaskan uraian kilas terkait arti penting peristiwa Rengasdengklok dalam rangkaian peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945.

Baca juga: Makna Filosofi Perlombaan 17 Agustusan yang Wajib Diketahui

“Penculikan itu sebetulnya bukan suatu hal yang berkonotasi negatif pada saat itu, tapi makna penculikan waktu itu adalah mengajak, melindungi serta mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta agar proses kemerdekaan bisa segera terlaksana dengan baik,” ulasnya saat diwawancarai pada Selasa, (8/8).

Ia menjelaskan, jika melihat konteks historis penculikan memang terjadi. Tetapi masyarakat juga harus mengetahui bahwa penculikannya tidak identik dengan suatu pemaksaan.

Pasalnya para golongan muda pada saat itu tetap menggunakan etika seperti meminta izin, mengajak tanpa paksaan, hingga menyambut meriah Bung Karno saat tiba di Rengasdengklok.

Baca juga: Sambut HUT RI ke-78, Pemerintah Siapkan Sederat Kegiatan dari Awal Agustus

“Pada saat itu penculikan adalah hal lazim dilakukan dalam konteks pergerakan politik. Kita bisa tinjau sejarahnya, mereka hormat pada Bung Karno dan bung Hatta, mereka juga minta izin terlebih dahulu. Dan sesampainya di Rengasdengklok, Bung Karno disambut dengan yel-yel (hidup Bung Karno, Indonesia merdeka) segala macem,” jelasnya.

Penulis Buku Rengasdengklok Undercover, Yuda Febrian menambahkan, ia memiliki harapan Rengasdengklok menjadi lebih berkembang karena Wilayah Utara Karawang tersebut memiliki sejarah yang menakjubkan.

Menurutnya, konotasi negatif pada kata penculikan mempengaruhi Rengasdengklok menjadi wilayah yang sulit bergerak.

Baca juga: Plt Dirut RSUD Karawang Resmi Diberhentikan

“Harapan yang selalu dibicarakan pemuda Rengasdengklok kepada saya itu Rengasdengklok mampu jadi wilayah studi edukasi kesejarahan. Teman-teman PWI membuat acara ini untuk membuka cara pandang kita semua,”

“Saya harap hasil dari sini bisa menjadi rekomendasi yang penting untuk pemerintah pusat agar Rengasdengklok lebih berkembang,” tutupnya.