Beranda Headline Politisi PDIP Sebut Ada Upaya Beragam Kelompok untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

Politisi PDIP Sebut Ada Upaya Beragam Kelompok untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

61

BEPAS, KOTA BEKASI– Peta politik nasional masih diwarnai dengan sikap-sikap resisten akan kepemimpinan Jokowi. Hal tersebut semakin mengemuka dengan adanya aksi-aksi mahasiswa (bahkan pelajar) yang menyatakan penolakan beberapa produk undang-undang.

Yang paling nyata adalah Revisi UU KPK. Eskalasi aksi mahasiswa berkembang luas, sementara kerusuhan di Wamena juga menjadi mata rantai yang tak terpisah dari kerusuhan-kerusuhan berbuntut SARA di Papua.

“Pelantikan Jokowi banyak menghadapi tantangan dari pihak yang belum menerima keabsahan Jokowi sebagai presiden konstitusional,” ungkap Anggota Badan Pemilu PDI Perjuangan Jawa Barat, Henu saat dikonfirmasi Berita Pasundan, Selasa (01/10/2019).

Lebih lanjut kata Henu, ada upaya serius dari beragam kelompok untuk terus menggerus kepemimpinan Jokowi, seolah semua hanya bisa teratasi jika Jokowi dilengserkan.

“Terlihat jelas, sekalipun demonstrasi mengusung isu KPK dan produk hukum DPR-RI, spanduk bertuliskan “Turunkan Jokowi” menebar di kalangan aktivis,” jelasnya.

Belum lagi soal kabut asap di berbagai wilayah. Jokowi sudah hadir di Riau, tapi kehadirannya tak berbanding lurus dengan adanya tuntutan mundur sebagai presiden. Agenda terdekat adalah pelantikan presiden, 20 Oktober 2019.

Jokowi sudah memberi opsi. Mempertimbangkan menerbitkan Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang) untuk hasil pengesahan Revisi UU KPK, menunda pembahasan dan pengesahan RUU KUHP, RUU PKS, RUU Pertanahan, RUU Minerba yang diharapkan dapat dibahas oleh DPR-RI baru.

“Melihat itu semua, aksi menolak pelantikan Jokowi-Kyai Maruf sebagai orientasi utama. Tindakan ini inkonstitusional. Sebab, melantik Jokowi-Kyai Maruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden adalah kewajiban konstitusional, kewajiban yang dilindungi undang-undang. Keabsahan Jokowi sebagai Presiden yang membawa legitimasi rakyat tak terbantahkan,” beber Henu.

Oleh karena itu, Henu membuat Petisi sebagai dukungan kepada Joko Widodo sebagai Presiden yang baru.

“Saya buat untuk lebih menggerakkan kita dalam semangat keadaban berdemokrasi. Mari kita sambut pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI 2019-2024,” tuturnya. (ais/kie)