Beranda News Pemkab Bekasi Rencanakan Wisata Industri Jadi Sektor Unggulan

Pemkab Bekasi Rencanakan Wisata Industri Jadi Sektor Unggulan

27

KABUPATEN BEKASI- Banyaknya industri yang hadir di Bekasi menjadi peluang tersendiri selain untuk mengurangi pengangguran, juga dapat menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bekasi dengan menjadikan Industri sebagai sebuah wisata edukasi.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Encep S. Jaya menyebut Bekasi sebagai kota Industri terbesar di Indonesia, dan ini menjadi keunggulan tersendiri dan juga peluang bagi Kabupaten Bekasi untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata.

“Wisata Industri ini merupakan ikonik Pemkab Bekasi, dan terbesar se-Indonesia, tercatat ada sekitar 6500 perusahaan, minimal 500 industri bisa kita jadikan tempat wisata edukasi untuk para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum, yang nanti akan terintegrasi dengan wisata kulinernya, dengan wisata budaya nya, hotel-hotel juga nanti akan laku kamar-kamarnya karena banyak wisatawan yang masuk,” kata Encep selepas menghadiri acara Bimtek Kemenparekraf di Hotel Primebiz Cikarang, Senin (25/10/2021)

Encep juga mengungkapkan selain wisata Industri, Bekasi sudah mulai banyak memiliki wisata buatan dan wisata kreatif yang di kelola oleh pihak swasta.

“Yang akan kita tonjolkan banyak tidak hanya pariwisata yang diciptakan Pemerintah Bekasi, tapi juga oleh swasta seperti di Lippo Cikarang ada Waterboom, di Kaung tilu oleh swasta, banyak pariwisata yang di ciptakan swasta hal itu atas petunjuk dari kita. Seperti di jembatan cinta itu kan wilayah kita, tapi di kelola oleh swasta. Semuanya itu wisata alam dan wisata buatan nanti nya akan kita kombinasikan dengan wisata Industri,” jelasnya.

Ia juga berharap Pandemi segera teratasi dengan adanya vaksianasi yang saat ini sedang gencar diberikan kepada masyarakat, sehingga ekonomi kembali menggeliat dan tidak ada lagi refokusing di Tahun Anggaran 2022.

“Saya sudah mempromosikan dan menciptakan ke arah ini (kombinasi objek wisata) ya baru sekitar 25 persenan perencanaan dan lain-lainnya, semoga di tahun 2022 nanti, untuk pengembangan objek wisata bisa dianggarkan kembali dan tidak ada lagi refokusing untuk penanganan pandemi,” ujarnya. (ddi)