Beranda News Gelar Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Begini Pesan Pj Bupati Bekasi

Gelar Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Begini Pesan Pj Bupati Bekasi

48
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan pimpin Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (Foto : M. Reza/Newsroom)

BEKASI- Pemkab Bekasi menggelar apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2023 di Halaman Museum Gedung Juang, Jl. Sultan Hasanuddin, Tambun Selatan pada Rabu (26/04/2023).

Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan, Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional diperingati setiap tanggal 26 April, bertepatan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.

“Melalui Undang-Undang tersebut, kita mencanangkan perubahan paradigma penanggulangan bencana, yang tadinya hanya fokus pada tanggap darurat, ketika bencana terjadi baru kita bergerak, menjadi pengurangan risiko bencana, jadi lebih ke pencegahan,” ujarnya.

Baca juga: Pentingnya Gunakan Pupuk Organik, Presiden Jokowi Minta Mentan Revisi Aturan Pupuk Subsidi

Dani Ramdan berharap, dengan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana, semakin memberikan kesadaran bagi masyarakat bahwa bencana menjadi urusan bersama, yang membutuhkan kepedulian dan harus ditangani sejak dari pencegahannya.

“Untuk pencegahan bencana yang melibatkan masyarakat, kita sudah bentuk wadah Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di tingkat Kabupaten dan Kecamatan. Sekarang sedang berproses pembentukan FPRB di tingkat desa,” terangnya.

Dani menuturkan, FPRB bertugas untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat agar tahu, sadar dan mau melakukan pengurangan risiko bencana, seperti mencegah banjir, longsor, kebakaran atau bencana lainnya.

Baca juga: Masuki Arus Balik, Jasa Marga Imbau Masyarakat Tunda Perjalanan dari Kampung Halaman

Dari data yang tercatat, lanjut Dani, jenis bencana yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi adalah banjir dan angin puting beliung. Selain di daerah aliran sungai, saat ini banjir juga terjadi di pemukiman warga yang drainase-nya kurang bagus.

“Selain itu, dalam Tata Ruang Kita (revisi), kita temukan bahwa di beberapa kecamatan ada sesar baribis yang berpotensi terjadinya gempa yang juga harus dimitigasi,” ujarnya.