Beranda News DPKP Karawang Ungkap Penyebab Kekeringan di Beberapa Wilayah Pesawahan

DPKP Karawang Ungkap Penyebab Kekeringan di Beberapa Wilayah Pesawahan

32
Kepala DPKP Karawang, Asep Hadzar (Foto: Ist)

KARAWANG- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang menemukan adanya pengendapan lumpur dan sampah yang menyebabkan kekeringan dibeberapa wilayah persawahan.

Kepala DPKP Kabupaten Karawang, Asep Hadzar menyebutkan, pihaknya telah melakukan survei ke beberapa persawahan di kecamatan Pakisjaya, Cibuaya, Purwasari dan Banyusari.

“Itu yang udah kita survei, udah kita identifikasi, salah satunya adalah pendangkalan di tersier. Ada pengendapan lumpur dan sampah,” ujarnya saat diwawancarai pada Jum’at, (1/9).

Baca juga: Bencana Kekeringan Melanda 4 Desa di Kecamatan Tegalwaru Karawang

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Asep mengatakan pihaknya akan segera action (turun lapangan) kembali pada Minggu yang akan datang.

Ia memaparkan, perminggu ini tepatnya Kamis (31/8) kemarin, DPKP sendiri telah melakukan koordinasi dengan beberapa OPD seperti BPBD, Bappeda, DPUPR, hingga aparatur desa.

“Tinggal action, koordinasi sudah. Kamis kita persiapan, kita juga rapat koordinasi dulu dengan aparat di desa, kecamatan terkait,” paparnya.

Adapun persawahan yang akan diatasi pada Minggu yang akan datang adalah Banyusari 600 hektare, Cibuaya 700 hektare, Pakisjaya 350 hektare dan Tempuran 50 hektare.

Baca juga: Batal Dampingi Anies, Partai Demokrat Karawang Murka, Baliho Anies-AHY Diturunkan

“Insyaallah Minggu depan kita action mengatasi dibeberapa wilayah. Tapi sebenernya ada juga yang karena belum musim tanam, air ada, tapi harus pake pompa,” terang Asep.

Meskipun begitu, ia menginformasikan bahwa ketersediaan air di Jatiluhur masih dalam kondisi bagus. Oleh karena itu, Asep menghimbau kepada masyarakat Karawang untuk turut menjaga saluran air dari adanya sampah.

“Hari ini sampai bulan depan Jatiluhur insyaallah bagus, 97,4 kalo gak salah tadi pagi. Itu artinya kita masih ada batas toleransi, masih baguslah suplai air ke sekunder,” katanya.

“Masyarakat bantu saluran supaya jangan ada sampah ya, terutama yang dekat pemukiman. Sampah-sampah itu mengganggu,” pungkasnya.