Beranda Headline Dinkes Karawang Imbau Masyarakat Terapkan PHBS untuk Cegah Penyebaran Cacar Monyet

Dinkes Karawang Imbau Masyarakat Terapkan PHBS untuk Cegah Penyebaran Cacar Monyet

19
Cacar monyet
Kepala Dinkes Karawang, Endang Suryadi (Foto: Istimewa)

KARAWANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang mengimbau masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna mencegah penyebaran penyakit cacar monyet atau monkeypox. Hingga Agustus 2024, Indonesia telah mencatat 88 kasus monkeypox sejak kasus pertama muncul pada 20 Agustus 2022.

Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa 59 kasus di antaranya berasal dari DKI Jakarta, 13 kasus dari Jawa Barat, 9 kasus dari Banten, 3 kasus masing-masing dari Jawa Timur dan DI Yogyakarta, serta 1 kasus di Kepulauan Riau. Dari jumlah tersebut, 87 pasien telah dinyatakan sembuh, sementara 1 kasus masih dalam proses penyembuhan.

Baca juga: DLHK Karawang Akan Tanam 8.175 Tanaman Baru di Taman Pertigaan Tanjungpura

Kepala Dinkes Karawang, Endang Suryadi, menekankan pentingnya masyarakat Karawang menjaga pola hidup sehat dan berhati-hati dalam interaksi sehari-hari untuk mencegah penularan virus tersebut.

“Cacar monyet ini berasal dari hewan, jadi penanganannya harus benar-benar menerapkan PHBS. Misalnya, pastikan daging yang dikonsumsi sudah matang, jangan makan mentah. Cuci tangan pakai sabun, terutama jika ada hewan peliharaan di rumah yang mungkin terinfeksi,” ujar Endang pada Jumat, 20 September 2024.

Endang menjelaskan bahwa cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) dari famili Poxviridae, dengan penularan utama melalui kontak erat, seperti gesekan kulit atau melalui hembusan napas dari penderita yang sudah mengalami batuk atau bersin. Ia mengingatkan bahwa semua kalangan berisiko tertular, bukan hanya kelompok rentan seperti lansia atau balita.

Endang juga menekankan agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika menemukan gejala berupa ruam kulit. Menurutnya, meskipun tren kasus monkeypox lebih tinggi di kalangan pria dengan orientasi seksual tertentu, masyarakat secara umum tetap berisiko tertular jika tidak memperhatikan perilaku aman dalam berinteraksi.

Baca juga: RSUD Jatisari Gelar Khitanan Massal Gratis dalam Rangka HUT Karawang ke-391

“Jika muncul ruam, segera periksakan ke rumah sakit. Semua orang berisiko tertular, terutama jika tidak berhati-hati dalam interaksi,” pungkas Endang. (*)