Beranda Headline Desa Jatilaksana Ciptakan Tungku Inovatif untuk Atasi Sampah

Desa Jatilaksana Ciptakan Tungku Inovatif untuk Atasi Sampah

1
Desa Jatilaksana
Pemerintah Desa Jatilaksana, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menciptakan tungku inovatif sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah dan menjaga kebersihan lingkungan (Foto: Istimewa)

KARAWANG – Pemerintah Desa Jatilaksana, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menciptakan tungku inovatif sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah dan menjaga kebersihan lingkungan. Tungku ini didesain untuk memusnahkan sampah dengan efisien dan berkapasitas tinggi.

Kepala Desa Jatilaksana, Asep Saepuloh, menjelaskan bahwa anggaran Dana Desa (ADD) disisihkan untuk membangun tungku ini. Berfungsi serupa dengan insenerator, tungku ini mampu membakar hingga 5 ton sampah dalam sehari.

Baca juga: Ungkap 26 Kasus Narkotika, Polres Karawang Sita Ribuan Barang Bukti

“Tungku ini menggunakan oli bekas sebagai bahan bakar utama, dengan bantuan kipas yang digerakkan listrik untuk memaksimalkan proses pembakaran,” ujar Asep pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Dibuat dari batu bara yang diperkuat dengan semen dan pasir, tungku ini dirancang tahan panas hingga 1000°C, dengan alas baja sebagai pelindung. Menurut Asep, setiap 10 ton sampah yang dibakar akan menghasilkan 1 ton debu sisa, yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam untuk menyuburkan tanaman.

Pembuatan tungku ini berawal dari masalah sampah yang datang dari aliran Sungai Cikompeni serta sampah rumah tangga dari warga desa. “Tumpukan sampah terutama di musim hujan bisa menjadi sumber penyakit. Kami merasa perlu membuat solusi pemusnah sampah yang efektif,” tambah Asep.

Asep berharap keberadaan tungku ini mampu menghilangkan tumpukan sampah di wilayah Jatilaksana. Selain itu, pemerintah desa juga akan menyediakan tong sampah di lingkungan rumah warga untuk mencegah terbentuknya TPS liar.

Baca juga: Surat Penertiban Baliho Petahana Disoal, Koalisi 02 Tuntut Profesionalisme DPRD Karawang

Dalam musyawarah desa, pihaknya berencana mengembangkan alat untuk mengemas sisa debu pembakaran sebagai pupuk yang bernilai ekonomis. “Dengan pengemasan yang baik, sisa pembakaran ini bisa menjadi peluang ekonomi bagi desa,” tutup Asep. (*)