beritapasundan.com – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang, Acep Jamhuri dan Gina Fadlia Swara, resmi menggelar deklarasi sebelum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang pada Kamis (29/8).
Acara yang berlangsung di Lapangan Karangpawitan ini menarik ribuan massa dari berbagai elemen, termasuk partai politik, tokoh masyarakat, hingga aktivis.
Baca juga: Resmi Nyabup, Acep-Gina Siap Lanjutkan Pembangunan Bupati Sebelumnya
Deklarasi ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti mantan Bupati Karawang Ade Swara, perwakilan dari Dadang S. Muhtar, dan Bupati Karawang saat ini, Cellica Nurrachadiana.
Acara dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 14.00 WIB. Setelahnya, rombongan Acep-Gina bersama para pendukung melakukan konvoi menuju KPU Karawang sekitar pukul 14.30 WIB.
Dadang S. Muhtar, yang menjabat sebagai Bupati Karawang dari 2005 hingga 2010, diwakili oleh istrinya Hj. Nur Sofa, menyampaikan pesan kepada masyarakat Karawang untuk menjaga semangat dalam menghadapi Pilkada 2024. “Suami saya nanti malam baru kembali dari Eropa, jadi saya di sini mewakili. Pokoknya Karawang harus semangat demi kemajuan kota lumbung padi,” ujarnya.
Mantan Bupati Karawang periode 2010-2014, Ade Swara, mengungkapkan bahwa Acep Jamhuri dan Gina Fadlia Swara adalah pasangan ideal karena memiliki latar belakang eksekutif dan legislatif yang saling melengkapi. “Ini adalah kolaborasi yang sempurna, satu dari eksekutif dan satu dari legislatif. Alhamdulillah, deklarasi ini dihadiri banyak tokoh dan aktivis,” tambah Ade Swara.
Bupati Karawang dua periode (2015-2020 dan 2020-2024), Cellica Nurrachadiana, menegaskan bahwa tim pendukung Acep-Gina menargetkan kemenangan dengan perolehan suara 65-70 persen. Cellica juga berpesan kepada Acep dan Gina untuk tetap rendah hati dan melayani rakyat dengan sepenuh hati. “Target kita adalah menang sebanyak-banyaknya, sekitar 65-70 persen. Pesan saya, apa yang baik dari kepemimpinan sebelumnya harus dilanjutkan dan yang kurang baik diperbaiki. Jangan pernah sombong, karena kegagalan terbesar adalah kesombongan,” tutup Cellica. (*)
