Beranda Kuliner Bukan Hanya Kurma Menu Berbuka Puasa di Negara Arab Sangat Beragam, Apa...

Bukan Hanya Kurma Menu Berbuka Puasa di Negara Arab Sangat Beragam, Apa Saja Sih?

16
Berbuka puasa
Menu Berbuka Puasa di Negara Arab (Foto: Istimewa/net.)

beritapasundan.com – Bulan suci Ramadan tidak hanya dikenal sebagai waktu bagi umat Muslim untuk berpuasa dan merenung.

Lebih dari itu, Ramadan juga menjadi momen istimewa yang memperkuat tali silaturahmi antar keluarga dan teman.

Saat berbuka puasa atau sahur, beragam hidangan khas menjadi perantara kebersamaan, menambah kehangatan di setiap pertemuan.

Baca juga: Tips Liburan di Bulan Ramadhan Agar Tidak Batal Puasa

Menurut laporan Arab News, tradisi mengundang serta berkunjung untuk berbuka bersama sangat kental di negara-negara seperti Lebanon, Maroko, Aljazair, dan Tunisia.

Setiap negara menampilkan kekhasan kuliner tradisional yang sarat dengan cita rasa lokal, mengawali berbuka dengan kurma sebagai sumber energi utama.

Baca juga: Mencegah Dehidrasi Saat Berpuasa: Tips Penting untuk Kesehatan Anda

Berbuka puasa
Riz a dje (Foto: Istimewa/net.)

Di Lebanon, menu berbuka puasa sangat beragam. Nasi ayam atau ‘riz a djej’, sup lentil yang dikenal dengan ‘shorba’, hingga ‘kebbe’ yang merupakan campuran daging dan bulgur, menjadi beberapa hidangan yang tak terlewatkan.

Tak ketinggalan, ‘moghrabie’ atau couscous Lebanon, ‘samboussek’, dan ‘hummus’ yang menjadi pelengkap. ‘Kallaj’, makanan penutup yang hanya tersedia selama Ramadan, menjadi salah satu hidangan yang paling ditunggu.

Menu berbuka negara arab
Harira (Foto: Istimewa/net.)

Maroko menghadirkan ‘harira’, sup daging domba kaya sayur sebagai menu utama. Berbagai olahan terong seperti ‘zaalouk’ dan lasagna terong menambah kekayaan kuliner. Untuk pencuci mulut, ‘chebakia’ menjadi bintangnya, disertai kue gulung dan aneka kue tradisional yang menggugah selera.

rouz jerbi
Rouz Jerbi (Foto: Istimewa/net.)

Tunisia menghadirkan keunikan melalui ‘tchich’, sup jelai berbasis tomat dengan sentuhan mint kering dan gurita, sering disajikan dalam acara penting. Menu berbuka disempurnakan dengan ‘swabaa fatma’, ‘rouz jerbi’, dan ‘brik’ sebagai makanan utama. ‘Zlabia’, dengan aroma air bunga jeruk, menjadi penutup yang sempurna.

Berbuka puasa
Shorba Frik (Foto: Istimewa/net.)

Aljazair tidak kalah kaya dengan ‘briks’ dan ‘shorba frik’ sebagai starter. ‘Couscous’ dengan daging domba atau sapi menjadi menu wajib, diakhiri dengan ‘kalb el louz’, kue tradisional yang dinikmati bersama teh mint. ‘Zlabia’ juga menjadi favorit, menegaskan tradisi kuliner yang kaya selama Ramadan.

Ramadan tidak hanya sekadar bulan berpuasa, melainkan juga waktu untuk berbagi, bertemu, dan menjalin keakraban melalui sajian kuliner khas. Setiap negara dengan keunikan tradisinya, menyajikan kisah dan rasa yang berbeda, namun semuanya bertujuan sama: mempererat tali persaudaraan dan menambah keberkahan di bulan suci. (*)