Beranda News Beberapa Flora dan Fauna Langka Ditemukan di Gunung Canggah Jabar, Ini Jenisnya

Beberapa Flora dan Fauna Langka Ditemukan di Gunung Canggah Jabar, Ini Jenisnya

4
carnivorous plant (tanaman pemakan serangga) Kantong Semar jenis Nepenthes Gymnamphora. (Foto: Ist)

Beritapasundan.com- Sejumlah flora dan fauna langka dijajaran Pengunungan Canggah berhasil diidentifikasi oleh Tim Gunung Samaung dan Tim Sanggabuana Wildlife.

Pengunungan Cangggah ini meliputi 3 Kabupaten di Jawa Barat, yakni Subang, Bandung dan Sumedang. Jajaran Pegunungan Canggah sendiri meliputi Gunung Bukit Tunggul, Gunung Canggah, Gunung Jambu dan Gunung Kadaka.

Salah satu flora langka yang berhasil diidentifikasi adalah carnivorous plant (tanaman pemakan serangga) Kantong Semar jenis Nepenthes Gymnamphora.

Baca juga: Tips Mudah Mengecilkan Perut Buncit: Mulai Langkah Kecil Menuju Tubuh Sehat

Sedangkan fauna langka yang teridentifikasi antara lain Hylobate Moloch (Owa Jawa), Trachypithecus Auratus (Lutung Jawa), Presbytis Comata (Surili) dan Spilornjs Cheela (Elang Ular).

Sebagai flora dilindungi, Nepenthes Gymnamphora dalam The International Union For Coservation of Nature’s (IUCN) Red List terkategori sebagai Least Consern (LC).

Owa Jawa juga masuk kategori IUCN Red List kategori Endageres (EN) atau terancam punah. Dalam Convention on Internasional Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) Owa Jawa masuk kategori Appendiks I atau daftar spesies hewan yang dilarang dalam segala bentuk pedagangan secara internasional.

Baca juga: Hewan Langka Burung Rankong Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana, Pertanda Apa ?

Sedangkan satwa lainnya, Lutung Jawa dalam IUCN Red List masuk kategori Vulnerable (VU) dan Appendiks 2 CITES. Surili masuk kategori EN IUCN Red List da Appendile 2 CITES, Macan Tutul Jawa masuk kategori EN IUCN Red List dan Appendiks 1 CITES.

Semua flora dan fauna tersebut merupakan daftar Tumbuhan dan Satwa Dilindungi dalan Permen No 106 Tahun 2018.

Ketua Yayasan Sagunung Samaung mengatakan, flora fauna langka dan dilindungi ini terdata ketika timnya melakukan survei selama satu Minggu pada awal Maret 2024.

“Survei ini kami lakukan bersama anak-anak sagunung samaung dalam rangka praekspedisi untuk mendata biodiversitas kawasan Pegunungan Canggah,” ujarnya.

Baca juga:Pangkostrad Didapuk Jadi Bapak Asuh Satwa Langka Pegunungan Sanggabuana

Tujuan ekspedisi pendataan biodiversitas ini, kata dia, untuk mendata keanekaragaman hayati terutama flora fauna langka dilindungi yang ada di kawasan hutan Pegunungan Canggah.

Hasil pendataan keanekaragaman hayati ini, juga data mitigasi diharapkan Iis bisa dipakai untuk rujukan pengelolaan kawasan Pegunungan Canggah kedepan.

“Apakah hutannya masih mempunyai daya dukung yang bagus untuk satwa yang ada termasuk tata airnya. Bagaimana ekosistemnya dan potensi bencana yang ada. Jika perlu, untuk tujuan penyelamatan bisa saja akan terjadi usulan perubahan fungsi kawasan hutan yang ada,” pungkasnya.