Dua titik penyekatan di Kabupaten Karawang masuk dalam zona paling krusial di Jawa Barat. Dua titik tersebut ada di pos penyekatan Tol Karawang Barat Kilometer 46, dan pos penyekatan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat.
Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri saat mengecek pelaksanaan penyekatan hari pertama di pos Tanjungpura mengatakan, dua titik paling krusial tersebut dijaga lebih banyak personel polisi.
Namun, Kapolda menjamin, penyekatan hari pertama berjalan lancar dan efektif. “Dari semalam, orang-orang yang mau mudik dikembalikan lagi ke daerah asal. Kami juga bersyukur para pemudik menyadari dan mau diputarbalik. Semua jajaran pun bahu membahu di pos penyekatan,” katanya.
Di tol Karawang Barat, sambung Kapolda, sempat terjadi kepadatan lalu lintas. Namun saat ini sudah terurai.
Sementara itu di tempat yang sama, Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, dari jam 12 malam sampai jam 10 siang sejak diberlakukan penyekatan peniadaan mudik di pos Tanjungpura, terdapat 300 kendaraan roda dua dan 140 kendaraan roda empat yang diputarbalik.
“Rata-rata didominasi oleh pemudik dengan tujuan Jawa Barat dan Jawa Tengah,” kata Kapolres.
Sementara itu untuk mengatasi kepadatan lalulintas dampak dari operasi penyekatan di pos Tanjungpura, Polres Karawang terus berkoordinasi dengan kepolisian wilayah Bekasi.
“Kami tetap komunikasi dengan pos penyekatan di wilayah Bekasi. Karena ini harus seiring sejalan biar sama-sama bisa mengantisipasi ekor kemacetan. Ada waktunya ketat, ada waktunya longgar, sambil melihat kondisi personel di lapangan,” kata Kapolres.
Di tempat terpisah, Kasat Lantas Polres Karawang AKP Rizky Adi Saputro menuturkan, dari jam 12 malam sampai jam enam pagi, di hari pertama, terdapat 2.056 kendaraan berplat nomor luar Karawang yang diperiksa di 15 pos penyekatan. 511 kendaraan di antaranya terpaksa diputarbalik ke daerah asal. (fyz)
