KARAWANG, BEPAS– Belasan warga binaan Lapas Kelas II A Karawang membuat kerajinan tangan dari berbagai media, mulai dari kayu hingga koran bekas.
Tangan-tangan kreatif mereka menghasilkan beragam bentuk karya seperti pesawat tempur, kapal layar, sepeda, motor, dan helikopter dari kayu. Selain itu juga membuat lukisan berkanvaskan kayu. Karya dari koran bekas seperti menara eifel mini, vespa, hingga bonsai.
Beberapa karya terpilih pun terpajang di etalase show room kerajinan tangan Lapas Kelas II A Karawang. Karya tersebut tertata dengan apik, bak di toko souvenir.
Imam yang merupakan warga binaan Lapas menuturkan bahwa mereka lebih baik mengerjakan suatu hal positif dari pada berdiam diri saja. “Daripada di kamar terus lebih baik berkarya,” kata Iman ditemui di sela mengerjakan sebuah kerajinan kapal terbang, Rabu (14/8).
Iman beserta kawan-kawannya kemudian menyampaikan ide kerajinan tersebut kepada pembinanya. Pembinanya pun mengapresiasi ide tersebut dan melakukan bimbingan. Apalagi, sarana dan fasilitas di Lapas Kelas II A Karawang memadai.
Belasan warga binaan itu kemudian membuat kelompok. Masing-masing kelompok membuat satu jenis kerajinan tangan. Mereka menyebutnya bimbingan kerajinan.
“Dari situ lah pembuatan macam-macam kerajinan ini dimulai,” katanya.
Sebelumnya, kata Iman, seorang pendahulunya juga membuat kerajinan perahu layar berbahan bambu. Iman pun sempat belajar padanya.
“Dia lebih sudah keluar. Saya kemudian meneruskannya, hanya saja bahannya saya ganti dengan kayu. Kalau dia semuanya pakai bambu hingga ke layarnya,” ujarnya.
Kerajinan hasil karya mereka pun tidak hanya dipajang, tetapi juga dijual dengan bantuan pihak lapas. Harganya mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 500.000. Tak jarang, pengunjung dan napi yang bebas masa hukuman pun membawa pulang kerajinan sebagai buah tangan.
Kepala Lapas Kelas II A Karawang Iskandar Irianto Basuki mengapresiasi para warga binaan yang membuat kerajinan tangan itu. Pihaknya, mendukung penuh mereka untuk terus berkarya dan mengembangkan kreativitas. “Ini adalah bentuk dari pembinaan kami,” ujar Iskandar.
Kerajinan tangan hasil warga binaan Lapas bahkan pernah diikutkan pameran di Jakarta dan Bandung.(kb)