Beranda Headline Walikota Siap Jadi yang Pertama Divaksin Covid

Walikota Siap Jadi yang Pertama Divaksin Covid

5

BEPAS – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan kesediaanya bila menjadi orang pertama di Kota Bekasi yang akan divaksinasi Covid-19, namun ia pun menaruh perhatian kepada tenaga kesehatan untuk terlebih dahulu diberikan vaksin karena mereka pahlawan yang setiap hari berhubungan dengan Pandemi Covid-19.

Hal ini diungkapkan saat sesi wawancara dengan awak media di Stadion Patriot Chandrabaga seputar ketersediaan vaksin, prioritas orang penerima vaksinasi, hingga kegiatan belajar mengajar tatap muka.

“Pemkot Bekasi mendapatkan kuota vaksin 11.983. Dipergunakan untuk tenaga kerja kesehatan . Kalau nanti ternyata antara kuota dengan kuantiti yang ada dari nakes itu terpenuhi dan masih ada space, tentunya bisa dipakai untuk kegiatan-kegiatan vaksinasi yang akan kita tetapkan selanjutnya,” ungkap Rahmat Effendi.

Untuk warga sendiri yang menerima menerima vaksin, Pemerintah Kota Bekasi mengajukan hampir 500 ribu, sementara baru diberikan oleh pemerintah itu, 11.983 itu sudah ada di provinsi Jawa Barat.

“Tinggal dari Dinas Kesehatan Jawa Barat kepada Kota Bekasi kapannya, karena vaksin itu butuh alat, vaksin itu butuh pelengkap lainnya, untuk bisa dipergunakan memvaksin tenaga atau layanan kesehatan yang ada,” jelasnya.

Saat awak media bertanya pemberian vaksin pertama di Kota Bekasi, diberikan ke siapa, Walikota Bekasi bersedia menerimanya.

“Kalau ke saya juga kapan saja boleh, tapi kan harusnya pemimpin itu belakangan, tidak mementingkan kepentingan, bahwa pemimpin harus divaksin dulu, sementara nakesnya belakangan.”

“Tinggal melihatnya dari sisi mana. Kalau saya lihatnya, bukan jangan dianggap nanti takut. Yang penting dulu siapa yang berhubungan setiap hari dengan pandemi, berarti tenaga nakes,” bebernya.

Dikatakan Rahmat Effendi, kalau dirinya ngambil jatah tenaga nakes satu untuk kepentingan saya, berarti saya sudah mengurangi siapa yang paling membutuhkan.

“Kalau nakes harus divaksin, kalau tidak mau resikonya akan tidak baik bagi diri sendiri maupun juga bagi masyarakat,” tutupnya (ais/red)