Beranda Headline Viral! Sampah Menumpuk di Gorong-Gorong Karanggelam, Pemkab Karawang Turun Tangan

Viral! Sampah Menumpuk di Gorong-Gorong Karanggelam, Pemkab Karawang Turun Tangan

8
Karanggelam
Gorong-gorong irigasi Karanggelam di Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, dipenuhi sampah kiriman (Foto: Istimewa)

KARAWANG – Gorong-gorong irigasi Karanggelam di Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, dipenuhi sampah kiriman sejak Rabu, 26 Februari 2025. Kondisi ini viral di media sosial setelah beredarnya video amatir yang memperlihatkan tumpukan sampah yang memenuhi aliran air.

Camat Cikampek, Usep Supriatna, menjelaskan bahwa sampah-sampah ini berasal dari beberapa aliran sungai kecil yang bermuara di Simpson Karanggelam. Diperkirakan, sampah tersebut berasal dari Sungai Cikampek Timur, Cikampek Selatan, Cikampek Pusaka, Kamojing, hingga daerah luar Karawang seperti Cikopo dan Cinangka, Purwakarta.

Baca juga: Bank Sampah Latanza: 10 Tahun Mengubah Sampah Jadi Tabungan di Karawang

“Setiap kali hujan deras, sampah terdorong dan menumpuk di gorong-gorong. Selain itu, konstruksi Simpson saat ini memiliki saringan di bawahnya yang menyebabkan sampah tertahan di bendungan tersebut,” ujar Usep saat dihubungi, Kamis, 27 Februari 2025.

Menurut Usep, kejadian serupa pernah terjadi dua tahun lalu, namun jumlah sampah kali ini lebih banyak. Ketebalan sampah telah mencapai 50 cm, bahkan banyak yang tersangkut di bawah jembatan air.

“Volume pastinya saya belum tahu, tapi jumlahnya sudah berton-ton. Dua tahun lalu, butuh waktu lima hari untuk membersihkan sampah dan setiap hari sekitar 10 kendaraan mengangkutnya ke TPA Jalupang,” jelasnya.

Saat ini, proses pembersihan masih berlangsung, tetapi pengangkutan sampah ke TPA Jalupang terhambat akibat kondisi jalan yang licin.

“Kemarin sudah ada lima truk yang mengangkut sampah, tapi belum bisa dibawa ke TPA karena jalan licin. Kami masih menunggu kondisi membaik agar armada truk bisa beroperasi dengan aman,” tambahnya.

Usep mengapresiasi langkah cepat Pemkab Karawang, terutama Bupati Aep Syaepuloh, yang segera menginstruksikan dinas terkait untuk menangani permasalahan ini.

“Sebenarnya ini kewenangan BBWS, tetapi karena proyek belum diserahterimakan, mereka belum bisa intervensi. Akhirnya, Pemkab Karawang turun tangan dengan mengerahkan alat berat dan melibatkan Bappeda, PUPR, serta DLH,” paparnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak lingkungan seperti banjir atau penyebaran penyakit akibat tumpukan sampah ini.

“Alhamdulillah, belum ada laporan banjir atau penyakit. Pintu air juga sempat ditutup saat curah hujan tinggi, sehingga air tidak meluap ke permukiman,” jelasnya.

Baca juga: DPRD Karawang Ingatkan Efisiensi Anggaran Tidak Turunkan Pelayanan Publik

Sebagai solusi jangka panjang, Usep berharap setiap desa memiliki sistem pengolahan sampah sendiri, sehingga sampah tidak lagi dibuang sembarangan ke sungai atau hanya bergantung pada TPA Jalupang.

“Ke depan, saya berharap setiap desa memiliki sariban dan tempat pengolahan sampah sendiri, sehingga tidak ada lagi sampah yang dibuang ke sungai maupun TPA,” tutupnya. (*)