Beranda Headline Viral dan Sempat Kontroversial, Kelas Kabin Unsika Kini Resmi Digunakan

Viral dan Sempat Kontroversial, Kelas Kabin Unsika Kini Resmi Digunakan

18
Kelas kabin unsika
Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mulai mengoperasikan kelas kabin sebagai ruang kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa (Foto: Istimewa)

KARAWANG – Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mulai mengoperasikan kelas kabin sebagai ruang kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa, Senin, 14 April 2025. Ini menjadi penggunaan perdana kelas kabin di Karawang yang sebelumnya sempat viral dan menuai kontroversi.

Kelas kabin Unsika yang dibangun dari kontainer bekas tersebut sempat menjadi sorotan publik karena menggunakan anggaran senilai Rp6,4 miliar. Meski begitu, fasilitas ini kini terbukti layak dan nyaman digunakan sebagai ruang kuliah.

Baca juga: Swiss-Belinn Karawang, Fakerunners, easy run

Rektor Unsika, Prof. Dr. H. Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc, mengakui bahwa kelas kabin menarik perhatian sejak pengadaannya pada akhir tahun 2024. Tahun ini, pihak kampus berhasil mengubah puluhan kontainer menjadi 36 ruang kelas lengkap, dua toilet, satu kantin, dan gudang.

“Saat dilihat langsung, interiornya setara kelas konvensional. Kabin itu hanya kemasannya saja, dalamnya nyaman dan fasilitasnya lengkap,” ujar Ade kepada media.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan kelas kabin ini merupakan solusi atas keterbatasan ruang belajar. “Sejak 2014 belum ada pengadaan ruang kelas baru, sementara jumlah mahasiswa terus bertambah,” jelasnya.

Menurut Ade, jika harus menunggu pembangunan dengan jalur normal, prosesnya akan memakan waktu lebih lama. Maka dari itu, kelas kabin menjadi pilihan yang kreatif dan efisien untuk menjawab kebutuhan ruang kuliah.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unsika, Indra Budiman, menambahkan bahwa saat ini ada tiga fakultas yang menggunakan kelas kabin, yaitu Fakultas Kesehatan, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknik.

“Satu kabin menampung sekitar 30 mahasiswa untuk satu sesi belajar selama 3 SKS atau sekitar dua setengah jam,” jelas Indra. Ia menambahkan bahwa ke depan, kelas kabin juga bisa dimanfaatkan untuk aktivitas kemahasiswaan seperti organisasi mahasiswa (ormawa) apabila ruang kelas permanen telah tersedia.

Sementara itu, mahasiswa Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan, Devisca, menyambut baik penggunaan kelas kabin ini. “Dari luar kelihatan sempit dan panas, tapi pas masuk ternyata adem, karena ada AC dan fasilitasnya juga lengkap,” katanya.

Baca juga: Kolaborasi Ekraf dan DPRD Karawang Kuatkan Pemasaran Produk UMKM

Mahasiswa lainnya, Retno Cahya, juga mengungkapkan rasa senangnya. “Suasananya beda dan menarik. Kelas kabin ini unik, wajar kalau banyak orang penasaran. Mudah-mudahan saja kedap suara saat hujan,” ujarnya.

Retno berharap bisa menjelajahi seluruh area kelas kabin yang ada di Unsika. “Ini pengalaman pertama. Kami ingin eksplorasi dan melihat seperti apa ruang kabin lainnya,” tutupnya. (*)