KARAWANG- Pedesterian atau jalur untuk pejalan kaki di sepanjang jalan Ahmad Yani Karawang semakin amburadul dan terkesan dibiarkan oleh Dinas PUPR Karawang.
Tak tanggung, proyek Pedesterian jalan Ahmad Yani tersebut menelan anggaran kurang lebih 15 miliar pada tahun anggaran 2018-2019.
Pantauan beritapasundan di lokasi, nampak ubin-ubin jalur pedestrian tersebut berserakan di mana-mana, bola-bola dari semen pun nampak tidak berada ditempatnya bahkan ada yang hilang.
Ketua DKC Garda Bangsa Karawang, Ahmad Bustomi menyesalkan terkait banyaknya fasilitas umum yang rusak di sekitar jalan Ahmad Yani yang merupakan pusat kota Kabupaten Karawang.
Baca juga: Sempat Diragukan, Tangan Dingin Kang RHD Berhasil Bawa Kemajuan PKB Karawang
“Banyaknya fasilitas umum di pusat kota Karawang yang rusak tentu sangat merusak pemandangan ya, apalagi jalan Ahmad Yani ini merupakan jalan akses utama ke kantor Pemda Karawang,” kata Bustomi.
Bustomi juga menyoroti amburadul nya pedesterian yang seolah dibiarkan begitu saja oleh Dinas PUPR Karawang padahal seharusnya ada perawatan.
“Masa sih gak ada anggaran biaya perawatannya, kalau memang benar enggak ada, berarti memang pemerintah hanya hambur-hamburkan APBD saja,” sesalnya.
Ia juga menyayangkan jika anggaran 15 miliar itu di peruntukan untuk membangun fasilitas umum di pedesaan akan menjadi lebih bermanfaat ketimbang 15 miliar dibuat pedestarian di pusat kota.
“Mengusulkan program keindahan kota, harus berbarengan kebutuhan, kesadaran warga masyarakat Karawang jalan kaki pun perlu di edukasi, kan jadi mudharat ya kalau pedestarian kemudian pakai jalan motor,”pungkasnya.